Jakarta–Produsen tabung elpiji 3 kg mengeluh soal tertahannya pengiriman produksi tabung elpiji dari pabrik ke gudang-gudang Pertamina. Kondisi ini menyebabkan produksi tabung para pabrikan berhenti sejak sepekan lalu.
Ketua Umum Asosiasi Tabung Baja (Asitab) Tjiptadi mengungkapkan tidak tahu persis alasan Pertamina belum mau menerima pengiriman tabung dari produsen. Padahal pihaknya telah menerima SPK/PO dari Pertamina sebagai dasar untuk pengiriman produksi tabung elpiji 3 kg.
Promosi BRI Bantu Usaha Kue Kering di Sidoarjo Berkembang Kian Pesat saat Lebaran
“Saya pikir bukan masalah kasus meledak ini saja, masalah kualitas selang juga belum di-improve oleh perdagangan, apa ada surat dari Kementerian ESDM untuk menunda sementara?,” ujar Tjiptadi saat dihubungi, Kamis (10/6).
Kondisi ini, lanjut Tjiptadi sangat merugikan para produsen tabung, mengingat delapan bulan sebelumnya para produsen belum mendapat order produksi. Namun setelah mendapat order produksi sebanyak 8 juta tabung (70 perusahaan), kenyataannya saat ini justru hasil produksi tabung belum bisa dikirim.
“Jumlah yang belum dikirim sepertiga dari 8 juta tabung hasil tender beberapa waktu lalu,” imbuhnya. Ia sendiri mengaku belum bisa memastikan kasus sering terbakarnya tabung elpiji 3 kg menyebabkan penundaan ini.
Para produsen tabung sangat mendukung jika pengawasan terhadap produk tabung diperketat termasuk menindak produsen-produsen tabung yang nakal yaitu menjual tabung tidak melalui Pertamina. “Kenapa pabrikan sudah dapat SPK tapi, belum bisa mengirim ke Pertamina,” tanyanya.
dtc/ tiw