SOLOPOS.COM - Ilustrasi dropping air bersih (Solopos-Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KLATEN – Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Tirta Merapi Klaten memperluas jaringan distribusi air bersih ke wilayah Kecamatan Karangdowo. Targetnya, aliran air bersih yang dikelola PDAM bisa dinikmati warga Karangdowo pada 2022 mendatang.

Direktur Utama PDAM Tirta Merapi Klaten, Irawan Margono, mengatakan air bersih PDAM sudah tersalur ke 22 kecamatan dari total 26 kecamatan. Jumlah total pelanggan PDAM Klaten sebanyak 47.000 rumah tangga.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sedangkan empat kecamatan yang belum terlayani distribusi air bersih PDAM yakni Karangdowo, Juwiring, Wonosari, dan Kebonarum. Soal perluasan jaringan air bersih, Irawan menjelaskan tahun ini ada perluasan jaringan distribusi ke wilayah Kecamatan Karangdowo.

Sumber air bersih berasal dari Umbul Sigedang, Desa Ponggok di Kecamatan Polanharjo. Selain itu juga reservoir atau tempat penampungan air bersih di Desa Karanglo, Kecamatan Polanharjo. Untuk membangun jaringan tersebut, anggaran yang dialokasikan sekitar Rp6 miliar.

Baca Juga: Sibuk Layani Vaksinasi, Bidan di Cawas Klaten Malah Jadi Korban Pencurian

“Tahun ini kami memasang dulu jaringan distribusi. Pipa jaringan dari Pedan ke Karangdowo dengan jarak sekitar 5 km,” kata Irawan saat ditemui wartawan di Pendopo Pemkab Klaten, Kamis (9/2/2021).

Setelah jaringan distribusi air bersih sampai ke Karangdowo, PDAM Klaten membangun jaringan rumah tangga yang menyambung ke warga pada 2022. Targetnya ada 1.000 sambungan rumah tangga di Karangdowo yang terlayani jaringan distribusi tersebut.

Menjadi Prioritas

Karangdowo menjadi salah satu prioritas mendapatkan distribusi air bersih PDAM sebagai solusi mengatasi krisis air bersih di kecamatan tersebut. Kondisi air yang tersimpan dalam tanah wilayah kecamatan itu tak layak konsumsi.

Selama ini, rata-rata warga membeli air bersih untuk kebutuhan rumah tangga mereka. Direktur Teknis PDAM Klaten, Sigit Setyawan, mengatakan sumber air bersih yang dikelola PDAM berasal dari sembilan mata air serta 10 sumur dalam.

Baca Juga: Ribuan Ikan di Sungai Dengkeng Klaten Mati Mendadak, Gegara Ledakan Fitoplankton?

“Total kapasitas air yang dikelola PDAM sekitar 420 liter per detik. Kondisinya saat ini masih terjaga dan musim kemarau ini debitnya hampir tidak berkurang,” kata Sigit.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan meski Klaten kaya akan sumber air, masih ada daerah-daerah yang mengalami krisis air bersih terutama saat kemarau seperti saat ini.

“Klaten itu terkenal dengan 1.001 mata airnya. Tetapi memang harus diakui di beberapa wilayah masih membutuhkan air bersih karena kondisi airnya tidak bagus untuk dikonsumsi,” kata Mulyani.

Air Sumur Tak Layak Konsumsi

Kajian masih terus dilakukan Pemkab agar PDAM bisa memperluas jaringan terutama menjangkau daerah-daerah yang selama ini mengalami krisis air bersih. Mulyani mencontohkan seperti tahun ini dengan dimulainya pembangunan pipa jaringan distribusi air besih agar menjangkau wilayah Karangdowo.

Baca Juga: Selidiki Pembobolan Rekening Bank Jateng, Polres Cek ATM Depan Samsat Klaten

Camat Karangdowo, Tomisila Adhitama, menjelaskan secara umum kualitas air di dalam tanah wilayah Karangdowo tak layak konsumsi. “Sudah pernah ada yang cek ke laboratorium kondisi airnya banyak mengandung [bakteri] E.coli [Escherichia coli],” kata Tomi saat dihubungi Solopos.com, Kamis.

Kondisi itu sudah terjadi selama bertahun-tahun. Belum diketahui penyebab kualitas air Karangdowo dinilai tak layak konsumsi. Sebagian warga selama ini mengandalkan kebutuhan air rumah tangga mereka dengan membeli dari pedagang keliling.

Sedangkan sebagian lainnya tetap menggunakan air sumur. Membeli air bersih dilakoni sebagian warga Karangdowo sepanjang musim alias tak hanya saat musim kemarau. Tomi berharap jaringan air bersih PDAM bisa segera menjangkau wilayah Karangdowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya