SOLOPOS.COM - Google Chrome/Techradar

Pada Chrome 64, pemutaran otomatis hanya akan diizinkan bila pengguna secara khusus menunjukkan minat pada konten tersebut.

Solopos.com, NEW YORK – Google bakal membenahi aplikasi perambaan (browser) Chrome hingga nantinya akan memilki versi baru mulai 2018. Salah satu pembaruan yang cukup menonjol adalah dimatikannya fitur pemutaran video otomatis untuk Chrome versi desktop.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Peramban yang bakal dinamai Chrome 64 itu membuat video hanya akan diputar otomatis dengan suara saat mereka diizinkan untuk menayangkannya. Google menyebut, saat ini pemutaran video otomatis menjadi persoalan dan banyak dikeluhkan pengguna.

Mengutip Mashable, Sabtu (16/9/2017), konten video secara otomatis kini banyak digunakan secara terjadwal oleh media, layanan streaming video dan jejaring sosial untuk menampilkan kontennya.

“Pemutaran media yang tidak diinginkan dapat menyedot data, mengkonsumsi daya, dan membuat suara yang tidak diinginkan saat browsing,” kata insinyur software di Google, Mounir Lamouri, dalam sebuah posting blog yang diterbitkan 14 September waktu setempat. “Chrome akan melakukan autoplay lebih konsiten dengan harapan akan memberikan pengguna kontrol lebih terhadap audio,” tambah Lamouri.

Pada Chrome 64, pemutaran otomatis hanya akan diizinkan bila media tidak diputar dengan suara atau pengguna secara khusus menunjukkan minat pada konten tersebut. Browser Chrome akan mengizinkan pemutaran otomatis terjadi saat pengguna ingin media itu tayang, dan menghormati keinginan pengguna saat mereka tak menginginkannya.

Google mengakui bahwa tidak semua pengguna web memiliki preferensi yang sama saat melakukan autoplay. Sehingga mulai bulan depan, pengguna Chrome 63 juga akan memiliki opsi baru yang memungkinkannya menonaktifkan video sepenuhnya untuk masing-masing situs web.

Dijelaskan Google, opsi “mematikan situs” akan bertahan di antara sesi pengguna melakukan browsing, untuk memungkinnya memiliki kontrol lebih besar terhadap kapan dan dimana audio akan diputar.

Dokumen itu juga mencatat bahwa situs berita dan platform seperti Netflix atau YouTube, masing-masing akan terpengaruh oleh perubahan Chrome.

Disebutkan bahwa video di situs berita akan “tidak diizinkan melakukan autoplay jika pengguna mengikuti tautan yang bukan berasal dari situs berita itu sendiri” untuk membantu memblokir konten yang tak diinginkan.

“Di desktop, autoplay tidak pernah dibatasi. Ini telah menjadi sumber utama gangguan bagi pengguna, mendorong mereka menginstal ekstensi untuk menonaktifkan autoplay. Hal ini juga sering disebut sebagai salah satu masalah dengan pengalaman pengguna di web,” terang blog Google.

Sebagai gantinya, raksasa teknologi itu mmebuat sejumlah rekomendasi kepada pemilik dan pengembang situs wesite yang masih ingin menggunakan stream video autoplay di versi Chrome yang akan datang. Demikian seperti dilansir IB Times, Jumat (15/9/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya