SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang Rupiah di Bank, Jakarta, 21 April 2016. (Reuters/Darren Whiteside)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Serikat buruh di Karanganyar sempat mengungkapkan keinginan mereka agar terdapat peningkatan upah minimum kabupaten (UMK) Karanganyar pada 2021 sebesar 3 persen dibandingkan saat ini. Meskipun begitu, kajian tersebut nantinya masih akan dikoordinasikan dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Karanganyar.

152 Bayi Meninggal di Karanganyar, Paling Banyak Karena Ini

Promosi Pegadaian Area Surabaya 2 Gelar Festival Ramadan 2024 di 2 Lokasi

Keinginan tersebut sempat dilontarkan saat sesi audiensi dengan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, di Rumah Dinas Bupati Karanganyar Rabu (21/10/2020). Meskipun tidak mendesak secara keras, namun para buruh menyinggung permasalahan tersebut berdasarkan kebutuhan dan kondisi saat ini yang membutuhkan adanya kenaikan UMK Karanganyar sekitar 3 persen.

Untuk diketahui saat ini UMK di Karanganyar sebesar Rp1,989 juta. Angka tersebut merupakan yang tertinggi jika dibandingkan UMK yang ditetapkan oleh kabupaten atau kota lainnya di Soloraya.

Ketua Gerakan Buruh Karanganyar (Gebuk), Eko Supriyanto, mengatakan harapan bertambahnya UMK di Karanganyar didasari kajian internal para serikat buruh terhadap beberapa faktor yang mempengaruhi.

Penertiban Prokes Karanganyar, Masyarakat Lebih Pilih Sanksi Sosial

Salah satunya kondisi inflasi yang terjadi di Indonesia saat ini. Dia berharap, setidaknya UMK untuk buruh di Karanganyar bisa meningkat menjadi sekitar Rp2 juta.

“Selain soal penolakan UU Ciptaker, kami juga menyinggung soal permintaan untuk kenaikan UMK. Ada beberapa faktor yang kami kaji, hitungan kasarnya kami harap ada peningkatan setidaknya 3 persen. Setidaknya bisa Rp2 juta sekian untuk bisa memenuhi kebutuhan pengeluaran para buruh setiap bulannya,” ucap dia.

Kata Bupati

Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan harapan para buruh terkait peningkatan UMK Karanganyar masih harus dikoordinasikan dengan APINDO sebagai pihak pemberi kerja. Sehingga, muncul solusi yang baik untuk semua pihak.

“Terkait tuntutan untuk kenaikan UMK, secepatnya kami akan komunikasi dengan APINDO. Ada dialog supaya ada solusi yang baik lah untuk kebaikan bersama. Untuk jumlahnya harus sabar karena ada beberapa metode kajian yang harus dipertimbangkan dan dihitung,” papar dia.

Cerita Misteri Sejoli Mesum di Candi Cetho Karanganyar yang Berakhir Miris

Terpisah, Ketua APINDO Karanganyar, Edy Darmawan, mengatakan hingga saat ini belum ada pembahasan terkait perubahan UMK Karanganyar. Namun, dari sisi pengusaha menurutnya kemungkinan untuk meningkatkan UMK sangat berat di tengah kondisi pandemi Covid-19. Pihaknya justru berharap UMK tahun 2021 tidak berubah dari tahun ini.

“Biasanya November sudah selesai pembahasan UMK. Tapi sampai saat ini memang belum ada pembahasan terkait itu ataupun koordinasi. Kami berat juga memenuhi permintaan itu. Karena fokus kami bagaimana perusahaan bisa berjalan dulu. Kalau sudah pulih nanti ekonominya baru mungkin bisa dipertimbangkan kalau mau ada peningkatan UMK,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya