SOLOPOS.COM - Puluhan orang membentangkan spanduk penolakan RUU HIP dan ganyang PKI saat aksi damai di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Jumat (26/6/2020). (Tri Rahayu/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Seribuan orang dari berbagai ormas Islam di Sragen dan Soloraya berkumpul menggelar aksi demo di seputaran Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen. Massa menyerukan tolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) dan menyerukan ganyang Partai Komunis Indonesia (PKI) dari bumi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Jumat (26/6/2020).

Boyolali Tambah Lagi 2 Kasus Positif Covid-19, Total Jadi 63 Orang

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Para pimpinan ormas (organisasi masyarakat) yang tergabung dalam Forum Umat Islam Sragen (FUIS) menuntut kepada aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas perseorangan, lembaga, atau partai politik yang mengusung RUU tersebut dan bila terbukti supaya dipidanakan.

Massa aksi damai tersebut tak hanya berkumpul di alun-alun tetapi juga menyebar di trotoar sebelah selatan dan utara sepanjang Jl. Raya Sukowati Sragen. Mereka membawa atribut bendera Merah Putih, bendera ormas, dan membentang spanduk berisinya penolakan RUU HIP dan tolak komunisme dari muka Bumi Indonesia.

Demo Ormas di Sragen

Seribuan orang dari FUIS menggelar aksi damai menuntut penolakan RUU HIP dan tolak paham-paham komunisme di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Jumat (26/6/2020). (Tri Rahayu/Solopos)
Seribuan orang dari FUIS menggelar aksi damai menuntut penolakan RUU HIP dan tolak paham-paham komunisme di Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen, Jumat (26/6/2020). (Tri Rahayu/Solopos)

Pihak panitia aksi damai itu tak henti-hentinya mengingatkan adanya penyusup yang ingin mengotori aksi damai itu. Panitia meminta petugas baik dari intelijen dan anggota ormas untuk berjaga-jaga di setiap sudut untuk antisipasi penyusup yang ingin memperkeruh keadaan.

Rekonstruksi Pengeroyokan Kades Karangtengah Wonogiri Perjelas Peran 7 Tersangka

Panitia juga terus meminta seluruh peserta aksi untuk mentaati protokol kesehatan, terutama dalam pemakaian masker. Mereka tidak memungkinkan mengatur jaga jarak dalam aksi tersebut.

Dalam kesempatan itu, Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sragen Dodok Sartono mendapat kesempatan pertama untuk orasi dan menyatakan sikap Muhammadiyah sebagai bagian dari Forum Umat Islam Sragen (FUIS).

Dodok mengajak seluruh elemen umat Islam di Sragen untuk bersama-sama menyelamatkan NKRI dan Pancasila dari upaya kudeta komunisme.

“Akhir-akhir ini umat Islam mendapat pelajaran berharga dari para legislator yang dipilih rakyat . Pertama, munculnya RUU HIP ini menunjukkan dampak pemilu Indonesia yang tidak memilih orang sebagai wajik umat islam tetapi memilih berdasarkan uang Rp50.000-Rp100.000,” ujarnya.

Beredar Hoaks Warga Klaten Tak Bermasker Didenda Rp250.000, Ini Faktanya

Tuntutan Aksi Damai

Kedua, Dodok mengindikasikan adanya legislator yang mengajukan RUU HIP karena adanya keinginan dan kepentingan. Dodok mengatakan ke depan dalam setiap momentum pemilu supaya memilih orang yang benar-benar baik jalannya. Dia menginginkan supaya orang yang mengusung RUU HIP itu diusut tuntas.

Ketiga, Ketetapan MPRS No. 25/1966 yang membubarkan PKI itu masih berlaku dan melarang adanya faham komunisme. Dodok menilai keberadaan RUU ini seolah-olah menghilangkan agama dalam berbangsa dan bernegara, dengan memeras Pancasila yang awalnya pancasila, trisila menjadi ekasila.

Paham komunis sebagai mana diteguhkan Tap MPRS 1966, perlu diteguhkan komunsime, leninisme, maxisme, dan Leninisme. Dodok yang mewakili FUIS menyampaikan semboyan Muhammadiyah Ganyang PKI lantaran Muhammadiyah menjadi salah satu dari elemen aksi.

Kontroversi RUU HIP yang Ditunda: Pancasila Jadi Ekasila, hingga Hantu Komunisme

“Muhammadiyah mendesak kepada aparat mengusut dan memidanakan. [Massa aksi] Yang tergabung [ada] Muhammadiyah, FPI, DDI, MUI mendukung, banyak. Dari Muhammadiyah ada 1.500 orang, saya kira bisa sampai 3.000 orang,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya