SOLOPOS.COM - Ilustrasi sekolah. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo Dian Rineta mengatakan sedang memverifikasi data jumlah anak yang putus atau tidak pernah sekolah yang disebut mencapai lebih dari 1.000 anak.

Menurut Dian, perlu ada pembaruan data dan pengecekan di lapangan terkait data-data yang ada. Hal itu dikatakan Dian saat ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (24/11/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia menyebut saat ini Disdik Solo sedang memperbarui data terkait jumlah anak putus sekolah ataupun yang tidak pernah sekolah. Data terakhir yang saat ini tersedia adalah data 2019 yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo.

“Kami sedang melakukan pembaruan data dari jumlah siswa yang tidak sekolah ataupun yang putus sekolah, karena data yang kami punya itu data dari 2019. Caranya dengan berkoordinasi dengan Kelurahan di seluruh Kota Solo, kita berikan datanya lalu nanti diverifikasi,” ujar Dian.

Ekspedisi Mudik 2024

Verifikasi juga diperlukan Disdik Kota Solo karena data yang dikeluarkan saat ini merupakan data dari BPS dan bukan dari Disdik Kota Solo ataupun Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Sehingga, menurut Dian, perlu adanya pengecekan ulang di lapangan.

Baca Juga: Miris! Disdik Ungkap Ada 400-an Warga Kota Solo yang Tidak Pernah Sekolah

“Karena datanya yang mengeluarkan bukan dari Disdik Kota Solo ataupun Kementerian jadi perlu dilihat juga di lapangan seperti apa. Bisa jadi ada perbedaan data, karena faktor-faktor seperti siswa yang pindah ternyata belum di-update di data Disdukcapil atau BPS,” lanjut Dian.

Data Disdik Tak Terhubung ke Disdukcapil dan BPS

Mengenai jumlah anak putus sekolah di Solo yang disebut mencapai 1.519 anak plus 400-an anak yang tidak pernah sekolah, Dian juga menyebut belum bisa memastikan apakah jumlah tersebut merupakan angka yang benar atau tidak.

“Sekali lagi jumlahnya kami belum bisa benar-benar memastikan karena data dari Disdik Kota Solo memang tidak terhubung dengan Disdukcapil atau BPS. Jadi kami perlu memastikan dulu, malah ada juga yang menyebut jumlahnya lebih dari 2.000, maka dari itu kami sedang lakukan verifikasi,” terangnya.

Baca Juga: Diperingati Setiap 25 November, Begini Sejarah Hari Guru Nasional

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Disdik Kota Solo, Abdul Haris Alamsyah, menyebut adanya 1.519 anak yang putus sekolah dan 400 anak yang tidak pernah sekolah. Meskipun menurut pendataan terbaru angka tersebut berkurang menjadi 1.000 anak yang putus sekolah.

Hal itu disampaikan Haris saat menjadi pemantik Forum Group Discussion (FGD) mengenai kesiapan Solo dalam mengimplementasikan wajib belajar 12 tahun yang digelar Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK) dan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) di Hotel Sarila, Solo, Rabu (23/11/2022).

Berbagai faktor menurut Abdul Haris menjadi penyebab adanya anak putus sekolah dan tidak sekolah, yakni faktor kemiskinan, akses ke sekolah yang sulit, kurangnya motivasi orang tua, dan kurangnya perhatian pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya