SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SEVILLA</strong> &mdash; Kembali ke markas klub yang pernah membesarkan karier tentu menjadi hal spesial bagi seorang pemain, tak terkecuali Sergio Ramos. Meski sudah 13 tahun meninggalkan Sevilla, memori tentang Stadion Ramon Sanchez Pizjuan tentu tetap melekat pada bek yang kini menjabat kapten Real Madrid itu.</p><p>Pada lawatan ke markas Sevilla, Kamis (10/5/2018) dini hari WIB, Ramos agaknya &ldquo;lupa&rdquo; sudah tak lagi berseragam Los Nervionenses, julukan Sevilla. Bagaimana tidak, Ramos menjadi aktor dua momen krusial yang membantu mantan timnya menang dengan skor 3-2.</p><p>Pertama saat Ramos gagal mengeksekusi penalti setelah Lucas Vazquez dilanggar Nicolas Pareja di kotak terlarang di menit ke-56. Tembakannya hanya membentur mistar gawang. Padahal Madrid sangat membutuhkan gol karena saat itu tengah tertinggal 0-2.</p><p>Enam menit jelang bubaran, Ramos malah &ldquo;mencetak gol&rdquo; untuk Sevilla. Ramos sebenarnya berniat memotong umpan tarik Gabriel Mercado dengan melakukan tekel. Namun bola malah masuk ke gawang Madrid yang dijaga Kiko Casilla. Itu adalah gol bunuh diri kedua Ramos sepanjang kariernya di Liga Primera. Uniknya, semua terjadi saat melawan Sevilla.</p><p>Ramos perlu menunggu hingga menit ke-95 untuk menjadi aktor protagonis bagi El Real. Dia akhirnya sukses menunaikan tugas sebagai algojo penalti setelah pelanggaran atas Theo Hernandez. Namun gol itu hanya mampu memperkecil ketinggalan Madrid menjadi 2-3. Setelah gol tersebut, Ramos hanya berlari kecil sambil menangkupkan tangan isyarat permintaan maaf.</p><p>Bek Madrid, Nacho Fernandez, mengomentari drama Ramos di Ramon Sanchez Pizjuan sebagai hal yang lumrah. &ldquo;Sesuatu selalu terjadi dengannya di sini, ini adalah rumahnya. Saya pikir fans Sevilla perlu berterima kasih banyak pada Ramos,&rdquo; ujar Nacho dilansir Marca, Kamis.</p><p>Madrid memang banyak menurunkan pemain pelapis saat kalah di markas Sevilla. Tak ada nama Cristiano Ronaldo, Marcelo, Toni Kroos hingga Luka Modric di skuat Los Blancos, berganti dengan pemain seperti Jesus Vallejo, Dani Ceballos hingga Borja Mayoral. Pelatih Madrid, Zinedine Zidane, enggan disalahkan karena merotasi banyak pemain yang memicu kekalahan timnya.</p><p>Sang pelatih justru mengindikasikan masih akan melakukan rotasi di dua laga terakhir Madrid di kompetisi domestik untuk menyambut final Liga Champions, 26 Mei 2018. &ldquo;Semua pemain memiliki kompetensi. Kami menjalani banyak laga dan harus istirahat. Ada final juga. Saya yang melatih dan saya yang menentukan,&rdquo; cetus Zidane.&nbsp;</p>

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya