Solopos.com, JAKARTA — Informasi palsu dan kabar bohong alias hoaks marak beredar di media sosial pada masa pandemi virus corona jenis baru pemicu Covid-19. Baik misleading alias informasi menyesatkan maupun hoax alias hoaks itu beredar sejak awal 2020.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat banyak informasi hoaks seputar masker yang beredar di masyarakat. Kemenkominfo juga telah mencari fakta untuk melawan arus hoaks yang menyebar cepat lewat media sosial.
Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink
"Coba, deh siapa di sini yang sering dapat broadcast di group chat kalian?" tulis Kemenkominfo seperti dikutip dalam akun Instagram resmi @kemenkominfo, Senin (5/10/2020).
Peluang Bisnis Coffee Bun Menggiurkan, Begini Kalkulasinya...
1. Hoaks: Masker Menyebabkan Hipoksia
Fakta: Asosiasi Pemeriksaan Fakta Internasional, melalui situs poynter.org, menyatakan bahwa tidak ada risiko hipoksia dari penggunaan masker. Justru, penggunaan masker merupakan anjuran yang harus diikuti sebagai bagian dari protokol kesehatan.
2. Hoaks: Masker Menularkan Penyakit Legionnaires
Fakta: Legionnaires merupakan penyakit pernapasan yang menyebabkan peradangan di paru-paru dan bisa mematikan. Secara medis, penyakit ini tidak menular ke orang dan tidak tertular melalui masker.
3. Hoaks: Ada Antena 5G di Dalam Masker
Fakta: Dr. April Baller, pakar pengendalian infeksi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan strip logam yang ada pada masker medis berfungsi membentuk masker di sekitar hidung agar pas dan sesuai dengan kondisi wajah pengguna.
Covifor, Obat Virus Corona Asal India Masuk ke RS Indonesia
Pembaca sering mendapat informasi berisi hoaks seputar Covid-19? Nah, kalian bisa cek fakta di situs-situs berikut ini:
1. covid19.go.id/p/hoax-buster
2. who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019
3. www.kominfo.go.id/content/all/laporan_isu_hoaks
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitangandengansabun