SOLOPOS.COM - Foto contoh hasil karya Mahasiswa UNS (pacitantourism.net)

Serba-serbi kampus kali ini mengulas karya mahasiswa UNS.

Solopos.com, SOLO — Enam mahasiswa program studi (prodi) DIII Bahasa Inggris Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berupaya memperkenalkan wisata lokal ke mancanegara, lewat karya mereka, yaitu website dan leaflet pariwisata berbahasa Inggris.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pembuatan laman dan leaflet pariwisata berbahasa Inggris ini dirancang dalam rangka program Kuliah Magang Mahasiswa. Ketua pelaksana program tersebut, Ari Sudrajat, menyatakan ada lima mahasiswa prodi DIII Bahasa Inggris UNS yang merancang website pariwisata Kabupaten Karanganyar. Sementara untuk leaflet pariwisata Kabupaten Pacitan dirancang oleh satu mahasiswa UNS di prodi yang sama.

Diungkapkan Ari, kegiatan magang ini merupakan bentuk kerja sama pihak kampus dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karanganyar. Tujuan kegiatan tersebut untuk mendukung Pemerintah Kabupaten Karanganyar dalam mempersiapkan diri, menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Salah satu persiapan tersebut adalah dengan memfasilitasi para pelaku ekonomi dari mancanegara (bule), lewat aspek penggunaan bahasa internasional.

Perancangan website pariwisata berbahasa Inggris itu sendiri berlangsung sejak 21 Januari hingga 1 Maret 2016. Website pariwisata buatan mahasiswa DIII Bahasa Inggris UNS ini dapat diakses di www.karanganyartourism.com.

Pada laman pariwisata itu, terdapat ulasan persuasif tentang berbagai objek wisata di Karanganyar berikut fasilitas yang melengkapinya. Rute perjalanan menuju tempat wisata di Karanganyar juga disertakan dalam laman tersebut demi memudahkan perjalanan calon pengunjung.

Selain objek wisata, website ini juga memuat ulasan mengenai makanan dan suvenir khas Karanganyar. Sementara itu untuk memfasilitasi pengakses dalam menemukan objek wisata tujuannya, pada laman ini menampilkan peta wisata Karanganyar.

Ari Sudrajat berharap situs tersebut dapat menjadi bekal bagi Kabupaten Karanganyar dalam bersaing di dunia internasional.

“Semoga dapat menarik minat turis asing untuk berkunjung kesini [Karanganyar], sehingga masyarakat sekitar dapat merasakan dampak positifnya secara ekonomi,” terang Ari Sudrajat kepada Solopos.com pada Selasa (1/3/2016). “Lebih dari itu, semoga potensi wisata Karanganyar dapat terus dikembangkan dan dipromosikan,” lanjutnya.

Sementara itu, mahasiswa prodi DIII Bahasa Inggris UNS yang merancang leaflet (brosur) wisata Kabupaten Pacitan, Nur Iffah Ayu Lestari, mengungkapkan dalam program magang ini ia tidak hanya menulis leaflet, namun juga menerjemahkan lagu khusus milik daerah setempat dalam bahasa Inggris.

Iffah memiliki alasan sendiri memilih Pacitan menjadi objek dalam rancangan brosur pariwisatanya.

“Aku memilih Pacitan karena memang ini kotaku. Jadi rasanya senang kalau bisa mempromosikan wisata daerah asal sendiri ke mancanegara,” jelas Iffah, lewat pesan singkatnya kepada Solopos.com, Selasa (1/3/2016).

Iffah mengungkapkan penulisan leaflet berbahasa Inggris tersebut ia lakukan sejak 11 Januari hingga 9 Februari 2016.

Leaflet yang Iffah buat berisi penjelasan mengenai objek wisata serta makanan khas Pacitan. Hasil karya mahasiswa asal Pacitan tersebut digunakan untuk mempromosikan pariwisata kota itu kepada masyarakat asing. Konten brosur tersebut juga digunakan untuk mengisi website pariwisata milik Kabupaten Pacitan (www.pacitantourism.net).

“Sejauh ini tanggapan dari pihak instansi [Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pacitan] sangat baik, karena memang belum ada leaflet yang menggunakan Bahasa Inggris sebelumnya,” terang Iffah.

“Semoga hal ini dapat bermanfaat bagi dinas dan juga turis mancanegara,” tutupnya.

Secara terpisah, Agus Dwi Priyanto selaku Kepala Program Studi D3 Bahasa Inggris pun menyambut baik karya-karya mahasiswanya. Pria yang kerap disapa Agus ini berharap karya enam mahasiswa tersebut dapat membantu pemerintah daerah dalam memasarkan produk lokal.

Berdasarkan penuturan Agus, kegiatan semacam ini bermula dari kebijakan yang mengharuskan mahasiswa melakukan magang dengan cara “tidak biasa”. Mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Selain itu, menurut Agus, program magang seperti ini diharapkan agar mahasiswa mengerti jenis pekerjaan yang dapat mereka lakukan kelak saat mereka sudah lulus.

Sebagai tindak lanjut dari aktivitas ini, Agus menuturkan pihaknya membuka peluang bagi institusi lain untuk dapat bekerja sama. “Kami membuka peluang untuk institusi lain, baik pemerintahan maupun swasta, untuk bekerja sama memasarkan produk lokal ke masyarakat mancanegara,” terang Agus Dwi Priyanto, saat ditemui Solopos.com, di kantornya pada Selasa. (Dhika Intan N.A./JIBI/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya