SOLOPOS.COM - Candi Borobudur (Ilustrasi/Wikipedia)

Serba lima kali ini tentang tempat wisata Indonesia yang ada di Google Street View.

Solopos.com, SOLO — Google sudah berhasil memetakan lebih dari 3.000 kota di 65 negara melalui teknologi kamera 360. Di Indonesia, layanan Google Street View sudah menjangkau beberapa tempat wisata yang terkenal.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

Seperti dikutip situs resmi Google dan Wikipedia, Senin (14/2/2016), berikut ini beberapa tempat wisata di Indonesia yang bisa Anda kunjungi hanya dengan menggunakan Google Street View.

-Candi Borobudur

Candi yang terletak di Magelang ini kini bisa dilihat melalui Google Street View. Pengguna dapat melihat stupa-stupa indah di puncak Borobudur. Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.

Candi berbentuk stupa itu didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia

-Pulau Komodo

Pulau yang menjadi habitat asli komodo ini kini bisa Anda jelajahi hanya dari rumah, termasuk keindahan lautnya. Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo.

Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2.500 ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.

Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong.

Pulau Komodo juga diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, karena dalam wilayah Taman Nasional Komodo, bersama dengan Pulau Rinca, Pulau Padar dan Gili Motang

-Situs Purbakala Sangiran

Sangiran adalah situs arkeologi di Jawa Tengah. Sangiran diakui oleh para ilmuwan sebagai salah satu situs penting tentang sejarah manusia.

Menurut laporan UNESCO, Sangiran diakui oleh para ilmuwan untuk menjadi salah satu situs yang paling penting di dunia untuk mempelajari fosil manusia, disejajarkan bersama situs Zhoukoudian (Tiongkok), Willandra Lakes (Australia), Olduvai Gorge (Tanzania), dan Sterkfontein (Afrika Selatan), dan lebih baik dalam penemuan daripada yang lain.

-Waduk Cirata

Waduk ini merupakan PLTA terbesar di Asia Tenggara. Kini pengguna dapat mengelilingi waduk yang dibangun pada 1988. PLTA Cirata memiliki konstruksi power house di bawah tanah dengan kapasitas 8 x 126 Megawatt (MW) sehingga total kapasitas terpasang 1.008 Megawatt (MW) dengan produksi energi listrik rata-rata 1.428 Giga Watthour (GWh) pertahun.

Kapasita 1008 MW tersebut terdiri dari Cirata I yang memiliki empat unit masing-masing operasi dengan daya terpasang 126 MW yang mulai dioperasikan tahun 1988 dengan daya terpasang 504 MW.

Selain itu Cirata II juga dengan empat unit masing-masing 126 MW, yang mulai dioperasikan sejak tahun 1997 dengan daya terpasang 504 MW.

Cirata I dan II mampu memproduksi energi listrik rata-rata 1.428 GWh pertahun yang kemudian disalurkan melalui jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV ke sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali (Jamali).

-Hutan Monyet Ubud

Tempat yang bernama Mandala Wisata Wenara Wana merupakan sebuah tempat cagar alam dan kompleks candi yang terletak di Ubud, Bali. Tempat ini mempunyai sekira 340 ekor monyet berekor panjang.

Di tempat ini mempunyai kurang lebih 340 ekor monyet ekor panjang yang terdiri dari 32 jantan dewasa, 19 jantan muda, 77 betina dewasa, 122 remaja dan 54 bayi.

Ada empat kelompok monyet yang menempati wilayah berbeda di taman ini. Di tempat ini pula terdapat atraksi wisata populer di Ubud, dan sering dikunjungi oleh lebih dari 10.000 wisatawan per bulan.

Hutan Ubud memiliki luas kira-kira sepersepuluh dari 1 kilometer persegi atau sekitar 27 hektare dan berisi setidaknya 115 spesies pohon yang berbeda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya