SOLOPOS.COM - Ilustrasi Vespa 150. (Pinterest.com)

Serba lima kali ini adalah motor-motor 2-tak terpopuler yang sempat meramaikan jalanan Indonesia era 1990-an.

Solopos.com. SOLO – Tahun 1990 hingga awal tahun 2000-an menjadi masa keemasan sepeda motor 2-tak di Indonesia. Mau tahu apa saja motor 2-tak terpopuler? Simak serba lima berikut ini!

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebelum teknologi mesin 4-tak populer seperti saat ini, Indonesia lebih dahulu diserbu varian motor 2-tak. Bukan hanya motor bebek, motor jenis sport hingga skuter juga memakai teknologi mesin yang masih mengepulkan asap itu.
Dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, Jumat (12/5/2015), berikut ini adalah lima sepeda motor 2-tak terpopuler di Indonesia tahun 1990 hingga 2000.

Suzuki Tornado GS

Ilustrasi Suzuki Tornado GS. (dwinugros.wordpress.com)

Suzuki Tornado GS

Motor legendaris Suzuki Tornado GS hadir di Indonesia kali pertama tahun 1994 sebagai penyempurna Suzuki Crystal sekaligus menandai era baru motor bebek dengan bodi modern.

Tornado GS dibekali mesin 110 cc 2-tak dengan teknologi pendingin piston Jet Cooled. Pada masanya, motor itu menjadi salah satu motor paling diburu para kawula muda. Sebab, Tornado GS menawarkan banyak hal baru serta tenaga yang besar.

Selain populer untuk penggunaan sehari-hari, motor bebek berbodi bongsor penantang Yamaha F1ZR itu juga cukup berjaya di lintasan balap. Kendati demikian, pada 1997 masa kejayaannya mulai pudar karena tergusur kepopuleran Suzuki Satria 120R dan mulai masuknya motor 4-tak.

Yamaha Force 1

Poster Yamaha Force 1 Z. (Kaskus.co.id)

Poster Yamaha Force 1 Z. (Kaskus.co.id)

Yamaha Force 1

Sepeda motor 2-tak Yamaha Force 1 diperkenalkan kali pertama sekitar 1992. Bukan hanya di Indonesia, motor bebek dengan bodi semi sport itu juga dipasarkan di Thailand, Vietnam, Malaysia, Brasil dan Argentina.
Sama seperti Suzuki Tornado GS, Force 1 juga dibekali mesin 2-tak 110 cc. Motor itu juga kerap menjadi langganan naik podium di berbagai kejuaraan balap nasional. Sayangnya, Yamaha tidak lama menggunakan nama Force One.

Tahun 1996 Force 1 berganti nama menjadi F1Z dengan perubahan pada sektor knalpot, penambahan rem cakram dan penyegaran corak bodi untuk membendung laju Suzuki Tornado GS.

Memasuki akhir 1999, namanya berubah lagi menjadi F1ZR dengan corak yang lebih modern dan penggunaan pelek model racing. Riwayat F1ZR secara resmi berakhir pada 2006, namun hingga saat ini tak jarang motor itu masih sering berseliweran di jalanan.

Honda Nova Tena RS

Poster Honda Nova Tena RS. (Motorcycle.in.th)

Poster Honda Nova Tena RS. (Motorcycle.in.th)

Honda Nova Tena RS

Honda Tena RS mungkin tak sepopuler Tornado GS dan Force 1 karena memang populasinya sangat sedikit di Indonesia. Namun motor itu cukup berwibawa di dunia balap motor Indonesia. Berbeda dari Yamaha Force 1 dan Suzuki Tornado yang mengusung model bebek, Nova Tena RS justru mengusung model ayam jago.

Menilik jeroannya, motor yang didatangkan langsung dari Thailand pada 1995 itu juga dibekali mesin 110 cc 2-tak. Yang menjadi andalan Tena RS adalah motor itu sudah memakai pelek racing, rem cakram depan belakang, suspensi belakang mono shock, penggunaan tuas kopling serta transmisi lima percepatan.

Setelah eranya berakhir, Honda Nova Tena RS berevolusi menjadi Nova Sonic 125 cc 4-tak yang kemudian dilanjutkan menjadi CS-1.



Kawasaki Ninja 150

Poster Kawasaki Ninja 150 1996. (Nakawara.wordpress.com)

Poster Kawasaki Ninja 150 1996. (Nakawara.wordpress.com)

Kawasaki Ninja 150

Selain Nova Tena RS, motor 2-tak kencang yang didatangkan dari Thailand adalah Kawasaki Ninja 150. Motor bersilinder tunggal itu didatangkan Kawasaki Motor Indonesia (KMI) kali pertama pada 1996.

Dengan slogan “pilihan lelaki sejati,” Ninja 150 berhasil menggebrak bursa sepeda motor dan mencuri perhatian para pencinta motor sport Tanah Air. Ninja 150 juga menjadi sepeda motor pertama di Indonesia yang menerapkan radiator sebagai pendingin mesin.

Saking populernya, hingga saat ini Kawasaki Ninja 150 2-tak tetap diproduksi dan menjadi tulang punggung penjualan KMI di tengah populernya mesin 4-tak.

Vespa 150

Ilustrasi Vespa 150. (Pinterest.com)

Ilustrasi Vespa 150. (Pinterest.com)

Vespa 150

Selain motor bebek dan sport, motor 2-tak terpopuler di Indonesia juga hadir di lini skuter. Meski Vespa 150 sudah muncul sejak 1963, namun puncak kepopuleran Vespa terjadi pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an.

Vespa menjadi populer karena pada masa itu bentuknya dianggap unik serta mencerminkan prestise pemiliknya. Kepopuleran skuter Italia bermesin 150 cc itu juga didukung oleh mudahnya perawatan serta melimpahnya onderdil sama seperti motor Jepang.

Meski masa keemasan Vespa 150 sudah meredup, tetap saja para pencintanya yang loyal masih menggunakan skuter berbodi besi itu. Memasuki era 4-tak, Piaggio juga menghadirkan Vespa bermesin otomatis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya