SOLOPOS.COM - Ilustrasi makanan (Geniusbeauty.com)

Serba lima mengulas tentang lima makanan yang tak boleh dikonsumsi kembali seusai dipanaskan.

Solopos.com, SOLO — Agar tidak mubazir, biasanya orang akan menghangatkan sisa makanan yang dipandang masih layak konsumsi. Tapi, ternyata tak semua makanan bisa Anda santap setelah dipanaskan lagi. Makanan apa sajakah itu?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir News.com.au, Kamis (25/2/2016), ada lima makanan yang sebaiknya tidak Anda konsumsi, setelah melalui proses pemanasan kembali. Bukan tanpa alasan, lima makanan itu bisa memicu penyakit dalam tubuh, seperti kanker dan tumor.

Berdasarkan British Food Standards Agency and European Food Information Council,  lima makanan yang harus dihindari untuk dikonsumsi lagi setelah dipanaskan tersebut adalah ayam, nasi, kentang, jamur,

Ekspedisi Mudik 2024

Ayam
Ayam atau unggas lainnya memiliki kandungan bakteri Salmonella, sehingga perlu dimasak dengan benar.

Permasalahannya, ketika Anda memasak ayam menggunakan oven, ada kemungkinan ayam tidak bisa matang secara menyeluruh. Jika masih ada bagian daging yang mentah dan termakan, hal tersebut dapat memicu sakit perut, lantaran bakteri Salmonella masuk ke tubuh.

Oleh karena itu, apabila Anda terbiasa memasak ayam atau sejenisnya dengan oven, akan lebih baik jika daging dibalik secara berkala untuk memastikan daging benar-benar matang.

Nasi
Menurut BPOM Inggris, cara penyimpanan nasi sebenarnya lebih penting dibanding menghangatkannya kembali. Jika nasi dibiarkan berada di ruangan terbuka tanpa penutup, hal tersebut dapat menyebabkan spora berkembang biak. Spora adalah jenis bakteri yang bisa membuat orang yang memakannya mengalami keracunan dan muntah hebat.

Sayangnya, memanaskan nasi tidak akan melenyapkan spora yang sudah menempel pada nasi. Membiarkan nasi berada di mesin penanak nasi otomatis selama beberapa hari juga tidak baik, karena bakteri juga bisa berkembang di tempat panas.

Kentang
Sama seperti nasi, kentang juga perlu dimasak dan disimpan dengan baik agar bakteri tidak berkembang.

Jika membiarkan kentang berada di suhu ruangan, khususnya menggunakan pembungkus antipanas, seperti aluminium foil bisa menyebabkan perkembangan bakteri clostridium botulinum.

Bakteri clostridium botulinum ini dapat memicu kekakuan otot bahkan bisa menyebabkan kelumpuhan total. Agar kentang tetap dapat dikonsumsi, sebaiknya kentang disimpan di lemari es dan jangan dibiarkan dalam suhu ruangan.

Jamur
Berdasarkan European Food Information Council, jamur memiliki protein yang dapat dengan mudah merusak enzim dan mikroorganisme.

Jadi, jika jamur tidak disimpan dengan benar kemudian dipanaskan kembali, protein dalam jamur bisa berubah menjadi racun yang menyebabkan sakit perut. Sehubungan dengan itu, seorang ahli memberi saran, agar tidak menyimpan jamur lebih dari 24 jam di lemari es.

“Jika jamur disimpan tidak lebih dari 24 jam di dalam lemari es kemudian dipanaskan dengan temperatur 70 derajat tidak akan menyebabkan penyakit,” jelas ahli tersebut.

Bayam dan Sayuran Hijau
Bayam dan sayuran hijau sejenisnya memiliki kandungan asam nitrat yang tinggi, tergantung di mana sayuran tersebut hidup.

Meskipun menurut Badan Makanan Eropa asam nitrat tidak berbahaya, namun senyawa kimia tersebut bisa berubah menjadi nitroasamina yang bersifat karsinogen atau penyebab kanker.

Zat tersebut bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Hal inilah bisa menjadi faktor pemicu sindrom baby blue pada anak-anak. Karena alasan itu, pihak BPOM Inggris melarang memanaskan masakan sayur bayam. (Afroh Ellyfa/JIBI/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya