SOLOPOS.COM - Karakter Bibi Lung dan Yoko di serial TV Kembalinya Pendekar Rajawali Sakti. (Istimewa)

Serba lima kali ini menghadirkan adegan-adegan yang sudah mulai dibatasi sekarang.

Solopos.com, SOLO – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) beberapa tahun terakhir gencar menerapkan aturan terhadap tayangan-tayangan di televisi Indonesia. Sejumlah tayangan populer  harus mendapat peringatan lantaran tak sesuai dengan pedoman penyiaran.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dari sejumlah kasus, peringatan terhadap sejumlah adegan di Dragon Ball menjadi salah satu yang terpopuler. Tayangan anime yang sudah muncul sejak era 1990-an ini harus banyak disensor lantaran menampilkan adegan kekerasan.

Bukan hanya itu, tayangan yang memperlihatkan belahan dada hingga penayangan rokok jika ada barangkali juga harus disemprit lantaran dinilai melanggar aturan. Tentu penonton televisi ingat dengan penyensoran karakter Sandy di tayangan kartun Spongebob yangn harus disensor lantaran mengenakan bikini.

Lantas apa saja tayangan-tayangan di era 1990-an yang tak mungkin bisa ditayangkan pada era sekarang? Dihimpun Solopos.com dari media sosial dan sejumlah forum Internet, Jumat (13/11/2015), inilah lima adegan yang tak bakal boleh ditayangkan di era sekarang;

Aidid Merokok

Salah satu adegan paling dikenang di film G30S PKI garapan Arifin C. Noer adalah saat Dipa Nusantara (D.N.) Aidit merokok. Pada era sekarang, adegan itu jelas tidak bakal diizinkan.

Anak era 1990-an tentu pernah melihat adegan ini. Bahkan, ada pula yang menontonnya secara berjamaah. Pasalnya, film ini memang diwajibkan untuk ditonton murid sekolah dasar (SD) setiap tanggal 30 September.

D.N. Aidit dalam film G30S PKI era 1990-an (Istimewa/Youtube)

D.N. Aidit dalam film G30S PKI era 1990-an (Istimewa/Youtube)

Larangan ini dituangkan dalam Peraturan KPI no 03/2007 tentang Standar Program Penyiaran. Dilarang menyiarkan program yang menggambarkan penggunaan alkohol dan rokok sebagai hal yang dapat diterima secara luas oleh masyarakat” tulis pasal 16 Peraturan tersebut.

Buah Dada Pamela Anderson

Baywatch adalah serial televisi yang cukup laris di televisi Indonesia era 1990-an. Banyak adegan Baywatch yang menampilkan wanita seksi dengan pakaian renang dan secara vulgar menampilkan belahan dada.

Sebagian besar tubuh Pamela Anderson di serial Baywatch barangkali harus disensor seperti ini jika dipaksakan tayang sekarang. (Istimewa/Facebook)

Sebagian besar tubuh Pamela Anderson di serial Baywatch barangkali harus disensor seperti ini jika dipaksakan tayang sekarang. (Istimewa/Facebook)

Salah satu aktris seksi yang terkenal di Baywatch adalah Pamela Anderson. Aktris berambut pirang ini menjadi ikon wanita dengan bodi “aduhai”.

Pelarangan tampilan buah dada ini belakangan semakin ketat. Beberapa tahun silam, netizen sempat mengeluhkan penyensoran terhadap karakter kartun Sandy yang memakai bikini two pieces.

Yoko dan Sun Go Kong

Dua serial televisi asal Tiongkok, Kera Sakti dan Pendekar Rajawali Sakti, adalah tayangan televisi dengan adegan full-action. Melihat kasus Dragon Ball, banyak netizen yang berspekulasi dua serial ikonik era 1990-an ini tak mungkin bisa ditayangkan penuh di era sekarang.raja_kera.jpg_480_480_0_64000_0_1_0

Padahal, menurut netizen di laman Kaskus, dua serial ini justru terkenal lantaran adegan aksinya. Penonton era 1990-an tentu masih ingat dengan adegan ketika tokoh utama Pendekar Rajawali Sakti, Yoko, membantai ratusan tentara mongol hanya dengan satu tangan. Atau adegan ketika Sun Go Kong, tokoh utama Kera Sakti beradu tongkat dengan karakter antagonis, Kera Tung Pai.

Adegan-adegan semacam ini barangkali akan masuk “radar” KPI. Padahal adegan tersebut barangkali menjadi salah satu yang paling ditunggu oleh pemirsanya.

SELANJUTNYA…

Smackdown & WCW

Smackdown dan WCW adalah tayangan yang cukup digemari di era 1990-an hingga awal 2000-an. Smackdown bahkan meraih rating yang sangat tinggi meskipun jadwal penayangannya terbilang sangat petang.

Kedua tayangan ini secara vulgar menampilkan adegan kekerasan yang dilakukan para pegulat profesional. Pada kenyataannya, tayangan Smackdown telah memicu sejumlah kasus kekerasan yang terjadi sesama anak-anak.

Ini adalah Undertaker. Tapi wajahnya harus disensor lantaran mengeluarkan darah. Adegan yang mengeluarkan darah secara berlebihan juga dilarang tayang di TV Indonesia. (Istimewa)

Ini adalah Undertaker. Tapi wajahnya perlu disensor karena berdarah-darah. Adegan yang mengeluarkan darah secara berlebihan juga dilarang tayang di TV Indonesia. Aturan ini juga berlaku dalam terbitan jurnalistik. (Istimewa)

Dua tayangan ini jelas tidak bakal diperbolehkan untuk tayang jika mengacu pada peraturan yang berlaku di Indonesia.

Bagaimana dengan Wiro Sableng hingga Angling Darmo?

BUkan hanya tayangan impor yang mengandung konten kekerasan. Era 1990-an menjadi masa keemasan bagi serial laga di TV Indonesia.

Aktor Ken Ken saat memerankan karakter Pendekar Naga Geni 2012, Wiro Sableng. (Istimewa/Youtube)

Aktor Ken Ken saat memerankan karakter Pendekar Naga Geni 212, Wiro Sableng. (Istimewa/Youtube)

 

Anak era 1990-an disuguhi tontonan laga dengan adegan-adegan menjurus pada unsur kekerasan. Adegan ini diperagakan di serial Wiro Sableng, Angling Darmo, Si Buta dari Gua Hantu. Bahkan adegan kekerasan juga muncul di serial anak-anak seperti Saras 008, Panji Manusia Milenium, sampai tayangan keluarga Tuyul dan Mbak Yul.

Serba lima kali ini menghadirkan adegan-adegan yang sudah mulai dibatasi sekarang.

Solopos.com, SOLO – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) beberapa tahun terakhir gencar menerapkan aturan terhadap tayangan-tayangan di televisi Indonesia. Sejumlah tayangan populer  harus mendapat peringatan lantaran tak sesuai dengan pedoman penyiaran.

Dari sejumlah kasus, peringatan terhadap sejumlah adegan di Dragon Ball menjadi salah satu yang terpopuler. Tayangan anime yang sudah muncul sejak era 1990-an ini harus banyak disensor lantaran menampilkan adegan kekerasan.

Bukan hanya itu, tayangan yang memperlihatkan belahan dada hingga penayangan rokok jika ada barangkali juga harus disemprit lantaran dinilai melanggar aturan. Tentu penonton televisi ingat dengan penyensoran karakter Sandy di tayangan kartun Spongebob yangn harus disensor lantaran mengenakan bikini.



Lantas apa saja tayangan-tayangan di era 1990-an yang tak mungkin bisa ditayangkan pada era sekarang? Dihimpun Solopos.com dari media sosial dan Internet, Jumat (13/11/2015), inilah lima adegan yang tak bakal boleh ditayangkan di era sekarang;

Aidid Merokok

Salah satu adegan paling dikenang di film G30S PKI garapan Arifin C. Noer adalah saat Dipa Nusantara (D.N.) Aidit merokok. Pada era sekarang, adegan itu jelas tidak bakal diizinkan.
Anak era 1990-an tentu pernah melihat adegan ini. Bahkan, ada pula yang menontonnya secara berjamaah. Pasalnya, film ini memang diwajibkan untuk ditonton murid sekolah dasar (SD) setiap tanggal 30 September.

Larangan ini dituangkan dalam Peraturan KPI no 03/2007 tentang Standar Program Penyiaran. Dilarang menyiarkan program yang menggambarkan penggunaan alkohol dan rokok sebagai hal yang dapat diterima secara luas oleh masyarakat” tulis pasal 16 Peraturan tersebut.

Buah Dada Pamela Anderson

Baywatch adalah serial televisi yang cukup laris di televisi Indonesia era 1990-an. Banyak adegan Baywatch yang menampilkan wanita seksi dengan pakaian renang dan secara vulgar menampilkan belahan dada.

Salah satu aktris seksi yang terkenal di Baywatch adalah Pamela Anderson. Aktris berambut pirang ini menjadi ikon wanita dengan bodi “aduhai”.

Pelarangan tampilan buah dada ini belakangan semakin ketat. Beberapa tahun silam, netizen sempat mengeluhkan penyensoran terhadap karakter kartun Sandy yang memakai bikini two pieces.

Yoko dan Sun Go Kong



Dua serial televisi asal Tiongkok, Kera Sakti dan Pendekar Rajawali Sakti, adalah tayangan televisi dengan adegan full-action. Melihat kasus Dragon Ball, banyak netizen yang berspekulasi dua serial ikonik era 1990-an ini tak mungkin bisa ditayangkan penuh di era sekarang.

Padahal, menurut netizen di laman Kaskus, dua serial ini justru terkenal lantaran adegan aksinya. Penonton era 1990-an tentu masih ingat dengan adegan ketika tokoh utama Pendekar Rajawali Sakti, Yoko, membantai ratusan tentara mongol hanya dengan satu tangan. Atau adegan ketika Sun Go Kong, tokoh utama Kera Sakti beradu tongkat dengan karakter antagonis, Kera Tung Pai.

Adegan-adegan semacam ini barangkali akan masuk “radar” KPI. Padahal adegan tersebut barangkali menjadi salah satu yang paling ditunggu oleh pemirsanya.

Smackdown & WCW

Smackdown dan WCW adalah tayangan yang cukup digemari di era 1990-an hingga awal 2000-an. Smackdown bahkan meraih rating yang sangat tinggi meskipun jadwal penayangannya terbilang sangat petang.

Kedua tayangan ini secara vulgar menampilkan adegan kekerasan yang dilakukan para pegulat profesional. Pada kenyataannya, tayangan Smackdown telah memicu sejumlah kasus kekerasan yang terjadi sesama anak-anak.

Dua tayangan ini jelas tidak bakal diperbolehkan untuk tayang jika mengacu pada peraturan yang berlaku di Indonesia.

Bagaimana dengan Wiro Sableng hingga Angling Darmo?

BUkan hanya tayangan impor yang mengandung konten kekerasan. Era 1990-an menjadi masa keemasan bagi serial laga di TV Indonesia.



Anak era 1990-an disuguhi tontonan laga dengan adegan-adegan menjurus pada unsur kekerasan. Adegan ini diperagakan di serial Wiro Sableng, Angling Darmo, Si Buta dari Gua Hantu. Bahkan adegan kekerasan juga muncul di serial anak-anak seperti Saras 008, Panji Manusia Milenium, sampai tayangan keluarga Tuyul dan Mbak Yul.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya