SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (JIBI/Dok)

Ada lima negara yang tidak layak ditinggali perempuan di seluruh dunia.

Solopos.com, SOLO — Beberapa kali muncul protes tentang kesetaraan perempuan di suatu negara. Banyak yang protes dan memperjuangkan kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan di suatu negara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tapi masalah perempuan bukan hanya gender, tapi kekerasan seksual dan perbudakan merupakan kejahatan lain yang rentan dialami perempuan. Ada beberapa negara yang tidak layak dihuni perempuan. Negara-negara tersebut sering dilanda perang, kerusuhan, dan berbagai kejahatan lain.

Tingkat kejahatan di lima negara seperti Afghanistan, Kongo, India, Somalia dan Kolombia sangat tinggi. Bahkan untuk melangkah keluar rumah pun perempuan dan anak-anak tidak bisa terlalu lama dan harus didampingi.

Berikut ini penjelasan lima negara paling berbahaya untuk perempuan sebagaimana dihimpun Solopos.com dari Boldsky, Kamis (25/8/2016):

Afghanistan

Afghanistan merupakan salah satu negara paling berbahaya bagi wanita untuk tinggal. Di Afghanistas perempuan saat sakit tidak diberi perawatan sebagaimana mesitnya. Mereka juga tidak diperbolehkan untuk belajar atau mempelajari hal-hal baru. Hal itu membuat mereka sangat tergantung pada laki-laki. Perempuan di Afghanistan bahkan sering diperlakukan sebagai budak.

Republik Demokratik Kongo

Menurut laporan yang disampaikan American Journal of Public Health, sebanyak 1.150 perempuan menghadapi pelecehan seksual setiap hari di Kongo, yang menjadikannya sebagai salah satu negara paling berbahaya bagi perempuan untuk ditinggali.

India

Kasus kekerasan terhadap perempuan di India marak terjadi. Kekerasan yang dilakukan terhadap perempuan di India seperti pemerkosaan, pernikahan anak atau bahkan perdagangan manusia. Kejahatan-kejahatan tersebut membua India menjadi salah satu negara yang paling berbahaya di dunia. Selain itu ada lebih dari 50 juta kasus pembunuhan bayi perempuan di India dalam 30 tahun terakhir.

Somalia

Somalia adalah negara yang tidak memiliki hukum yang tepat dan lebih dari 95% dari populasi wanita mengalami mutasi kelamin pada usia 4-11 tahun. Banyak sekali kasus pelecehan seksual, pernikahan anak dan angka kematian ibu yang tinggi yang membuat Somalia tak aman untuk dihuni.

Kolombia

Menurut laporan, Kolombia memiliki jumlah tertinggi kasus kekerasan berbasis gender di dunia. Kekerasan dan serangan domestik sering terjadi di Kolombia. Ironisnya orang-orang yang melakukan kejahatan tidak dihukum sesuai aturan yang berlaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya