SOLOPOS.COM - Korea Utara (News.com.au)

Serba lima merangkumkan beberapa aturan aneh yang wajib ditaati para wisatawan jika melancong ke Korea Utara.

Solopos.com, SOLO — Banyaknya turis asing yang ingin melancong ke Korea Utara membuat negara tersebut mulai membuka diri. Negara yang dipimpin oleh Diktator Kim Jong Un ini menerapkan aturan aneh yang harus dipatuhi oleh wisatawan. Tata tertib tersebut biasanya dicantumkan di perbatasan Tiongkok-Korea Utara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal pertama yang harus diingat para wisatawan adalah tidak boleh menyebut negera itu Korea Utara, melainkan harus menyebutnya sebagai Republik Demokrasi Korea atau Democratic People’s Republic of Korea (DPRK).

Berikut lima aturan aneh yang diterapkan oleh Korea Utara kepada para wisatawan, seperti dikutip dari News.com.au, Kamis (17/3/2016).

Tidak Boleh Bertingkah Semaunya
Tidak mengherankan jika Korea Utara menerapkan aturannya ketat karena negara ini berpaham komunis yang segala tingkah warganya selalu diawasi pemerintah.

Jika berwisata ke negara ini, wisatawan diwajibkan menyewa atau bergabung dengan grup tur. Hal ini dikarenakan pemandu wisata biasanya akan mengontrol setiap gerak-gerik yang mungkin saja mencurigakan bagi mereka.

Tanpa pemandu wisata, turis tidak diizinkan pergi kemanapun. Bahkan hanya sekedar berjalan-jalan keluar kamar hotel pun harus dengan pemandu.

“Aku merasa seperti diawasi di manapun dan tidak bisa melakukan apapun yang kumau,” kata turis bernama Mar Pages.

Tidak Boleh Memotret Sembarangan
Korea Utara dikenal sangat ketat menjaga urusan internal negaranya. Para turis tidak diperbolehkan mengambil foto secara sembarangan. Bahkan memotret orang yang sedang berjalan pun bisa menjadi masalah besar.

Biasanya, para turis diimbau tidak memotret kemiskinan dan konstruksi bangunan tanpa seizin pemerintah. Jika memang telah mendapat ijin, mereka harus mengambil foto secara keseluruhan objek.

Harus Menghormati Pimpinan Tertinggi
Di Korea Utara, para turis harus memanggil Kim Il Sung dengan sebutan The Great Leader, Kim Jong Il dengan The Dear Leader, dan pimpinan Korea Utara saat ini, Kim Jong Un, dengan julukan The Marshal.

Untuk menghormati para petinggi negara tersebut, wisatawan diimbau untuk memberikan bunga di patung makam Kim Il Sung dan Kim Jong Il. Bahkan jika perlu harus membungkuk atau sujud berkali-kali.

Berpura-pura Tidak Punya Agama
Seperti yang diketahui, Korea Utara merupakan negara penganut paham komunis dan ateis. Oleh karena itu, seluruh warganya tidak memiliki agama dan tidak diizinkan memeluk agama apapun.

Sebelumnya, pernah ada seorang warga negara Amerika yang harus dipenjara selama enam bulan lantaran kedapatan membawa Bibel di sebuah kelab malam.

Segala aktivitas keagamaan di negara tersebut adalah hal yang dilarang. Jika ada warga atau turis kedapatan melakukan aktivitas keagamaan, negara berhak menangkap, menahan atau mengusir mereka.

Bawa Barang Seperlunya
Membawa USB Drive, CD dan DVD, tablet, laptop, kamera berlensa panjang bahkan ponsel akan diperiksa secara ketat oleh pihak bea cukai ketika tiba di sana. Bahkan, history pada browser smartphone atau laptop juga tidak luput dari pengawasan.

Para petugas biasanya mencurigai benda-benda yang berbau kritik terhadap pemerintah Korea Utara, konten pornografi atau keagamaan. (Afroh Ellyfa/JIBI/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya