SOLOPOS.COM - Siswa beraktivitas di gedung pembelajaran SMA Pradita Dirgantara di Boyolali, Senin (30/8/2022). MacBook berasal dari pengadaaan komite dan yayasan sekolah. (Solopos/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, BOYOLALI – Nama SMA Pradita Dirgantara yang beralamat di Ngemplak, Boyolali, kian moncer setelah dinyatakan masuk Top 3 SMA terbaik versi ujian tulis berbasis komputer (UTBK) 2022 yang dirilis oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

SMA di Boyolali ini mengharuskan setiap siswa memiliki laptop sendiri keluaran Apple yakni MacBook. Selain itu, di tiap kelas terdapat smart board tanpa menggunakan papan tulis manual.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Direktur Pengembangan Sekolah Pradita Dirgantara, Dwi Agus Yuliantoro, mengungkapkan penggunaan MacBook bagi siswa bukan karena seluruh siswanya adalah dari kalangan atas.

Namun, Dwi mengungkapkan seluruh siswa diharuskan menggunakan MacBook karena pertimbangan keamanan dari bahaya internet.

“Kami harus paham the danger of the internet ada pornografi yang gila-gilaan kemudian ada juga media sosial. Kalau media sosial yang kita semua kenal Instagram, Facebook, TikTok, sebagian kecil itu yang kita tahu,” kata dia kepada wartawan, Senin (30/8/2022).

SMA Pradita Dirgantara
Kegiatan belajar mengajar di SMA Pradita Dirgantara beberapa saat yang lalu. SMA ini menjadi peringkat tiga terbaik nasional versi UTBK 2022. (Istimewa/SMA Pradita Dirgantara).

Baca juga: Daftar 5 SMA Terbaik di Jateng Tahun 2022 serta Profilnya

“Tapi ada media sosial lain yang ujung-ujungnya ada online pornografi. Itu kalau dengan MacBook enggak mungkin nembus,” tambah Dwi.

Dwi mengungkapkan perbedaan jika mengakses situs belajar dengan personal komputer biasa bukan MacBook dengan MacBook. Akses komputer tanpa MacBook akan banyak pop up yang mengarah pada situs dewasa, judi online, online shopping, dan situs-situs lainnya.

“Kami mau anak-anak fokus belajar dan tidak distracted by [terganggu oleh] virus-virus dan racun di Internet,” terang Dwi.

Dwi mengatakan pengadaan MacBook dibayarkan oleh siswa sendiri secara langsung atau dicicil selama tiga tahun. Sekolah belum bisa memfasilitasi MacBook secara gratis kepada siswa karena biayanya besar.

“Bagi siswa yang benar-benar tidak mampu [membeli MacBook], pasti yayasan juga akan bantu,” kata Dwi.

Baca juga: Rahasia Sukses Pradita Dirgantara Boyolali Jadi Top 3 Sekolah Terbaik Nasional

Namun, Dwi memastikan untuk fasilitas lainnya seperti asrama, biaya hidup, seragam, SPP, dan fasilitas belajar lainnya gratis untuk siswa.

Dwi mengungkapkan untuk pengadaan MacBook ada kerja sama yayasan yang menaungi SMA Pradita Dirgantara, Yayasan Ardhya Garini (Yasarini), dengan komite sekolah.

“Dari komite dan yayasan ada kenalan distributor yang langsung ke vendor utamanya, sehingga harganya relatif lebih rendah dari pasar. Dan itu bisa dicicil selama siswa bersekolah,” kata dia.

Tak hanya MacBook, Dwi mengungkapkan pembelajaran di SMA Pradita Dirgantara juga memiliki  teknologi mumpuni dalam pembelajaran, salah satunya smart board.

Jika di sekolah lain pembelajaran menggunakan papan tulis biasa, SMA Pradita Dirgantara di tiap kelasnya sudah menggunakan fasilitas smart board. Ia menilai fasilitas tersebut cukup mutakhir dibandingkan dengan sekolah lain bahkan di tingkat universitas

Baca juga: Masuk SMA Pradita Dirgantara Boyolali, SPP Gratis!

Smart board itu seperti TV, layar sentuh yang bisa digunakan untuk menulis kemudian browsing Internet, Zoom di situ, display apa yang dilakukan guru di laptopnya,” kata dia.

“Jadi kami punya smart board yang seperti film-fim model Star Wars, Star Trek, kami pakai layar dan ukurannya lebih dari 70 inchi,” kata dia.

Selain fasilitas teknologi yang mutakhir, Dwi mengungkapkan SMA Pradita Dirgantara juga memfasilitasi siswanya dengan bimbingan peminatan untuk menembus perguruan tinggi luar negeri (PTLN), perguruan tinggi negeri (PTN) Indonesia, dan persiapan sekolah kedinasan seperti TNI dan Polri.

Dwi mengungkapkan bimbingan belajar sesuai peminatan tersebut termasuk dalam program tambahan.

Dwi mencontohkan semisal ada anak ingin belajar di luar negeri akan dibantu meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris, jika ingin ke Prancis akan dibantu meningkatkan Bahasa Prancis, begitu pula negara lainnya.

Baca juga: Ini Mimpi SMA Pradita Dirgantara Boyolali, Sekolah Terbaik Ketiga di Indonesia



“Kami dukung apapun yang mereka mau. Mereka mau kuliah ke mana, program studinya apa, kami semaksimal mungkin akan support,” terang Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya