SOLOPOS.COM - Umat Kristen Ortodoks Gereja Parokia Tritunggal Maha Kudus, Sumber, Banjarsari, mengikuti ibadah liturgi Natal dengan khidmat pada Selasa (6/1/2020) malam. (Istimewa/Kurniawan Doni)

Solopos.com, SOLO -- Seratusan anggota jemaat Kristen Ortodoks dari berbagai daerah di Jawa Tengah mengikuti perayaan Natal di Gereja Ortodoks Indonesia Parokia Tritunggal Maha Kudus, Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Senin (6/1/2020) malam.

Perayaan Natal itu bertema damai pada semua orang selayaknya saat Kristus datang merangkul seluruh orang tanpa membeda-bedakan. Hari Natal bagi penganut Kristen Ortodoks memang berbeda dari umat Nasrani umumnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jika pada umumnya umat Nasrani merayakan Natal pada 25 Desember sesuai penanggalan Masehi, umat Kristen Ortodoks merayakan Natal pada 6 Januari malam karena mengacu penanggalan perhitungan kalender Julius.

Parokia Gereja Ortodoks Indonesia Tritunggal Maha Kudus, Romo Alexios Setir Cahyadi, saat ditemui Solopos.com, mengatakan perayaan Natal di gereja ortodoks merupakan bagian terpenting karena masuk dalam 12 perayaan dalam setahun.

Ekspedisi Mudik 2024

Proyek Flyover Purwosari Solo Dimulai Pekan Ini, Pemkot Siapkan 5 Rekayasa Lalu Lintas

Menurutnya, adanya kebangkitan tanpa adanya kelahiran tentunya tidak akan terjadi keselamatan.

“Damai pada seluruh orang, bagi umat Kristen Ortodoks wajib dikasihi karena bangsa manusia itu merupakan citra dan gambarnya Allah. Kami mengasihi penganut agama lain tetapi tidak mencampur aduk hal-hal yang bersifat dogma,” ujar dia.

Ia menambahkan wujud damai pada semua orang senantiasa terjaga melalui hubungan sosial dengan warga di lingkungan gereja, seperti saat perayaan Natal, tetangga gereja diundang untuk menikmati hidangan seusai ibadah Natal selesai.

Begitu pula sebaliknya, saat umat agama lain merayakan hari raya keagamaan, jemaat Gereja Ortodoks Indonesia Tritunggal Maha Kudus turut menghadiri perayaan keagamaan, bukan dalam peribadatan melainkan dalam hubungan sosial.

Diklaim China, Ternyata Natuna Simpan Harta Karun Berharga

“Kami saling menjaga, dalam urusan ibadah itu tidak campur tetapi dalam hubungan sosial kami bisa bersama. Warga yang kami undang bukan untuk ibadahnya tetapi untuk bersosial, saling menolong, interaksi, dan saling mengasihi. Selayaknya saya saat Iduladha juga diundang untuk menunggui, itu sudah kami lakukan bertahun-tahun,” imbuhnya.

Salah seorang anggota jemaat gereja, Kurniawan Doni, menjelaskan Gereja Ortodoks Indonesia Tritunggal Maha Kudus dibangun pada 2001 dan merupakan gereja penganut Kristen Ortodoks tertua di Indonesia.

Kristen Ortodoks masuk ke Indonesia pada 1998 di Solo. Ia menyebut jemaat gereja itu tak hanya dari Soloraya melainkan dari berbagai lokasi seperti Semarang, Purwokerto, Madiun, Slawi, dan Salatiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya