SOLOPOS.COM - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi IBEMPI dan Aliansi BEM se-UNS berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Solo, Jumat (1/4/2022) sore. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Seratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi IBEMPI dan Aliansi BEM se-UNS Solo menggelar aksi demo di depan Gedung DPRD Solo, Jumat (1/4/2022) sekitar pukul 15.00 WIB.

Pantauan Solopos.com, aksi unjuk rasa dilakukan para mahasiswa dengan membentangkan poster bertuliskan protes dan kritikan kepada pemerintah. Para mahasiswa menyuarakan penderitaan rakyat akibat dari persoalan bahan kebutuhan pokok.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Perjuangkan Nasib Petani, Mahasiswa Soloraya Unjuk Rasa di Ngarsopuro Solo

Salah satunya fenomena kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng beberapa waktu terakhir. Para mahasiswa mendesak pemerintah agar mewujudkan kedaulatan pangan nasional, dan menindak tegas mafia pangan. Mereka juga membaca puisi dan bernyanyi tentang kritikan untuk pemerintah.

Sebagai bentuk protes atas sulitnya kondisi rakyat, para mahasiswa yang menggelar aksi demo di DPRD Solo juga membentangkan poster. Isi poster mereka beraneka ragam, termasuk curhatan tidak bisa karaoke gegara harga minyak mahal.

Baca Juga: Ramai Kuis Hari Bumi, Mahasiswa Solo Ini Tak Mau Ketinggalan, Hasilnya?

Seperti poster bertuliskan “Minyak Larang Raiso Karoke” yang dibentangkan beberapa pengunjuk rasa. Ada juga poster bertuliskan “Jokowi Gagal, Ibuku Merana”, “Petani Menangis di Negeri Agraris”, “Wujudkan Kedaulatan Pangan #Luthfi Out”, serta “Tindak Tegas Mafia Pangan”.

Para mahasiswa juga sempat menyinggung tentang adanya politikus nasional yang menyarankan rakyat merebus makanan. “Negara Indonesia sedang tidak baik-baik saja, minyak langka, Jokowi gagal. Betul tidak teman teman? Ini permasalahan besar karena sebagian besar bangsa Indonesia sukanya gorengan,” ujar salah seorang orator unjuk rasa.

Baca Juga: Protes Pengesahan Omnibus Law, Aktivis Mahasiswa Solo Dukung Mogok Kerja Nasional

Mereka juga menyayangkan pernyataan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang pernah menyebut kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng salah satunya disebabkan krisis Ukraina dengan Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya