SOLOPOS.COM - Pilkada Solo. (Solopos/Whisnu Paksa)

Solopos.com, SOLO -- Serapan anggaran Pilkada Solo 2020 terutama oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih tergolong rendah. Hingga Oktober itu, serapan anggaran baru sekitar Rp3,2 miliar atau 20,31 persen dari total Rp15,75 miliar.

Sedangkan serapan anggaran Bawaslu Solo sekitar Rp3 miliar atau 42,8 persen dari total anggaran Bawaslu Solo senilai Rp7 miliar. Ketua Komisi I DPRD Solo, Suharsono, menyampaikan hal tersebut saat wawancara dengan Solopos.com via telepon, Selasa (17/11/2020).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada Selasa siang, Komisi I DPRD Solo menggelar rapat kerja dengan jajaran Bawaslu dan KPU. “Anggaran pilkada KPU baru terserap Rp3,2 miliar dari Rp15,75 miliar. Kalau anggaran Bawaslu terserap Rp3 miliar dari total Rp7 miliar,” ujar Suharsono.

Duh! Positif Covid-19 Sukoharjo Dari Klaster Perjalanan Hajatan Pernikahan Capai 27 Orang

Menurut politikus PDIP tersebut, berdasarkan penjelasan pejabat KPU Solo, serapan anggaran penyelenggaraan Pilkada 2020 senilai Rp3,2 miliar itu per Oktober 2020. Sedangkan serapan anggaran hingga November 2020 masih berjalan atau belum bisa mereka laporkan.

Menurut Suharsono, pejabat KPU Solo juga menyampaikan serapan anggaran akan mencapai Rp11 miliar pada hari H pemungutan suara, 9 Desember mendatang. “Jadi anggaran akan banyak terpakai menjelang hari H, untuk pengadaan barang dan honor petugas,” sambungnya.

Honor Petugas Adhoc

Apakah serapan anggaran pilkada oleh KPU Solo dan Bawaslu Solo sudah sesuai target? Suharsono mengatakan tidak ada target serapan anggaran. Komisi I DPRD sekadar melihat sejauh mana anggaran Pilkada Solo 2020 itu sudah terserap.

Belum Ada Standardisasi Penilaian, Disdikbud Sukoharjo Khawatirkan Kualitas Pendidikan Daring

“Dari penjelasan yang mereka sampaikan, sama seperti KPU Solo, anggaran pilkada Bawaslu Solo akan lebih banyak terserap pada hari H, setelah petugas-petugas dilantik. Jadi kondisinya sama, baik Bawaslu Solo maupun KPU Solo,” kata Suharsono.

Terpisah, Komisioner KPU Solo, Kajad Pamudji Joko Waskito, mengakui serapan anggaran Pilkada 2020 baru Rp3,2 miliar. Hal itu karena banyak penggunaan anggaran mendekati hari H pemungutan suara, seperti untuk honor tenaga penyelenggara.

Minuman “Sate Buntel” Dari Bunga Telang Disebut Bisa Tangkal Covid-19, Begini Cara Membuatnya

“Karena anggaran paling banyak memang honor adhoc mulai dari PPK, PPS, dan KPPS. Untuk pembayaran honor harus tersalurkan paling lambat pada H-1 pemungutan suara. Jadi pada saat itu serapan anggaran pilkada akan meningkat secara signifikan,” urainya.

Sedangkan Ketua Bawaslu Solo, Budi Wahyono, mengatakan serapan anggaran pilkada akan terjadi paling banyak November dan Desember 2020, seperti untuk pelantikan dan bintek pengawas sebanyak 1.231 orang. Selain itu untuk honor petugas dan APD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya