Serangan wereng rambah Ngadirojo

Wonogiri (Espos)–Serangan hama wereng coklat di Kabupaten Wonogiri ternyata tidak berhenti di Selogiri. Sebagian lahan di wilayah Kecamatan Ngadirojo juga sudah mengalami serangan ringan. Bahkan ada petani yang terpaksa menyemai ulang 2-3 kali.

Menurut keterangan Koordinator Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian Kecamatan Ngadirojo, Tambiyo, serangan tersebut meliputi wilayah Desa Ngadirojo Kidul seluas 5 hektare dengan usia tanam 35 hari, Desa Ngadirojo Lor baru gejala karena di wilayah itu baru mulai masa tanam sehingga sulit dideteksi luasnya, Desa Gemawang seluas lima hektare dan sudah ada bantuan pestisida,  Desa Kasihan seluas 4 hektare dengan usia tanaman 21 hari dan juga sudah diberi bantuan pestisida, serta Desa Kerjo Kidul.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Di Desa Kerjo Kidul tanamannya sudah mulai keluar malai, sudah ada gejala tapi berhasil ditanggulangi dengan obat semprot bio hayati. Kami menyarankan petani memakai obat ini karena tidak mengandung bahan kimia sehingga relatif aman terhadap lingkungan,” ungkap Tambiyo, saat ditemui di Sekretariat PPL Kompleks Kantor Kecamatan Ngadirojo, Selasa (22/6).

Tambiyo menambahkan, laporan adanya serangan wereng di wilayahnya baru diterima pihaknya sekitar sepekan lalu. Namun karena sebelumnya sudah ada informasi serangan wereng di Selogiri, para petani setempat sudah siap, sehingga tanaman padi bisa diselamatkan.

Terpisah, Kepala Desa Ngadirojo Lor, Mardimin, saat ditemui di kantornya, Selasa membenarkan di desanya memang sudah ada serangan hama wereng coklat. Namun dia mengaku belum bisa menyebut luas lahannya karena kebanyakan serangan terjadi sebelum bibit ditanam.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH), Guruh Santosa, saat dihubungi mengaku sudah menerima laporan adanya serangan wereng di Ngadirojo dan sudah langsung melakukan penanggulangan dengan mengirim bantuan pestisida.

shs