SOLOPOS.COM - Seorang pria duduk di dekat jenazah korban serangan truk di Nice, Prancis. (JIBI/Reuters)

Serangan truk yang menewaskan puluhan orang di Nice, Prancis dinyatakan sebagai serangan teroris.

Solopos.com, PARIS – Presiden Prancis Francois Hollande mengecam keras serangan truk besar yang menewaskan 80 orang di Nice. Hollande menyatakan secara resmi bahwa insiden ini jelas serangan teroris.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

“Tidak perlu disangkal ini adalah serangan teroris, yang lagi-lagi merupakan bentuk kekerasan paling ekstrem,” tegas Hollande dalam pernyataannya yang disiarkan televisi setempat, seperti dilansir Reuters, Jumat (15/7/2016).

Pernyataan ini disampaikan Hollande pada Jumat (15/7/2016) pukul 04.00 waktu setempat, atau selang 5-6 jam setelah insiden terjadi di Nice, French Riviera. Hollande menyatakan hal ini usai menggelar rapat darurat bersama jajarannya.

Dalam pernyataannya, Hollande juga mengumumkan perpanjangan masa darurat di seluruh wilayah Prancis hingga 3 bulan ke depan. Prancis sendiri masih masa darurat hingga 26 Juli 2016, usai berbagai serangan teror sebelumnya.

Hollande bersumpah akan memberlakukan langkah pengamanan lebih ketat. “Prancis merasa ngeri atas apa yang terjadi, kekejaman ini dengan menggunakan truk untuk secara sengaja membunuh puluhan orang, yang sedang merayakan 14 Juli,” ucapnya merujuk pada peringatan Bastille Day.

“Prancis diserang saat peringatan hari kemerdekaan, simbol kebebasan. Prancis akan lebih kuat, saya menjanjikan Anda,” imbuh Hollande.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya