SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KARANGANYAR — Tak henti-hentinya petani diteror hama. Setelah gangguan hama keong emas, giliran tikus yang kini membuat petani di sejumlah desa di Karanganyar was-was.

Sejumlah petani yang ditemui Espos, Selasa (17/1/2012) menuturkan tikus merusak persemaian dan tanaman padi berusia di bawah 30 hari. ”Hampir setiap hari dan malam petani memburu tikus, kami was-was karena daya jelajah tikus cukup luas,” kata petani Desa Ngringo, Slamet, 49.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Petani lain, Temu, 50, menambahkan, tikus menyerang dan merusak persemaian milik petani yang berusia 30 hari. Berbagai upaya dilakukan petani untuk memberantas tikus tersebut. Namun petani tetap saja waswas menghadapi migrasi tikus dari lokasi lain. Pihaknya bahkan bersama petani lainnya melakukan pengasapan liang-liang tikus. Dengan menggunakan belerang dan alat pengasap untuk memburu tikus. Guna meminimalisasi hama tikus, para petani terus melakukan pembasmian. “Selain pengasapan di beberapa titik sarang tikus, petani pun menebar racun tikus,” imbuhnya.

Sementara petani di Desa Nangsri, Kebakkramat Supardi, 49, masih mengeluhkan serangan hama keong mas yang terus menyerang tanaman padinya. Padahal berbagai cara telah dilakukan untuk memberantas hama keong mas tersebut. Namun sampai saat ini serangan masih terjadi. ”Tiap hari kami mengambil keong secara manual dan membunuhnya. Tapi tetap saja keong masih ada dan terus berkembang,” keluhnya.

Pihaknya berharap Pemkab Karanganyar melakukan upaya untuk memberantas hama yang menyerang tanaman padi para petani. Dengan langkah tersebut diharapkan hasil panen akan maksimal dan melimpah. Namun sebaliknya jika tetap dibiarkan terus menerus tentu hasil panen akan anjlok. ”Kami berharap ada bantuan. Karena kalau tidak segera diatasi nanti hasilnya tidak maksimal,” pintanya.

JIBI/SOLOPOS/Indah Septiyaning W

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya