SOLOPOS.COM - Seorang personel Gegana Brimob Polda Sulsel berjaga di dekat mobil penjinak bahan peledak di Desa Moncongloe Kabupaten Maros, Sulsel, Senin (12/11/2012). Pasca pengejaran terduga teroris Minggu malam warga menemukan kotak berisi KNO3, Sodium, KCL, baterei kotak 9 volt, potassium, switcher, IC, dan tombol saklar. Bahan tersebut diduga sebagai bahan pembuatan bom rakitan. (JIBI/Bisnis Indonesia/Paulus Tandi Bone)

Seorang personel Gegana Brimob Polda Sulsel berjaga di dekat mobil penjinak bahan peledak di Desa Moncongloe Kabupaten Maros, Sulsel, Senin (12/11/2012). Pasca pengejaran terduga teroris Minggu malam warga menemukan kotak berisi KNO3, Sodium, KCL, baterei kotak 9 volt, potassium, switcher, IC, dan tombol saklar. Bahan tersebut diduga sebagai bahan pembuatan bom rakitan. (JIBI/Bisnis Indonesia/Paulus Tandi Bone)

JAKARTA – Kepolisian Negara RI (Polri) menyebutkan dua terduga teroris yang ditangkap di Makassar setelah insiden pelemparan bom kepada Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, merupakan jaringan teroris Poso.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Senin, mengatakan dua orang tersebut yang berinsial AL, 25, dan A, 27, pernah berlatih militer di sekitar kawasan Tamanjeka, Poso, dengan tujuan aksi teror “Ini kelompok yang diduga sebelumnya lakukan aktivitas di Poso. Ketika terjadi intensitas kegiatan pelatihan (teror) ini secara terus menerus diadakan razia, diantara mereka sudah banyak yang meninggalkan tempat tersebut,” kata Boy.

Kepolisian langsung menangkap AL setelah insiden pelemparan bom terhadap Syahrul Yasin Limpo yang terjadi di Monumen Mandala, Makassar, Minggu (11/11/2012) pagi. Sedangkan A ditangkap beberapa jam setelahnya di lokasi yang tidak jauh dari Monumen Mandala, kata Boy.

Dari AL, polisi menyita satu senjata jenis revolver colt detektif spesial caliber 38 dan lima butir peluru tanpa nomor seri siap tembak, beserta dua telepon genggam.? Polisi dari terduga teroris lainnya berinsial A menyita satu senjata api berjenis pistol. “Kini barang bukti tersebut telah diamankan di Polda Sulawesi Selatan,” ujar Boy.

Kepolisian mengklaim kedua terduga teroris yang pernah terlibat dalam jaringan kelompok Poso itu juga sudah menjadi target operasi satuan Densus 88 Antiteror sebelumnya. “Dua orang ini merupakan target yang sudah ditetapkan oleh Densus 88. Saat ini petugas masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap dua orang ini. Saat ini tengah dikembangkan kelompok dan jaringan yang punya rencana untuk beraksi di Sulsel,” ujarnya.

AL pada Minggu (11/11/2012), melemparkan bom rakitan berdaya ledak tinggi ke arah Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo. Bom itu segera diuraikan tim Jinbom Den Gegana Polda Sulawesi Selatan Barat. Dari hasil pemeriksaan, bom tersebut memiliki berat dua ons dan berisi serbuk TNT serta paku lima centimeter sebanyak 40 buah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya