SOLOPOS.COM - Polisi Prancis membantu seorang korban yang berlumuran darah dekat Gedung Konser Bataclan, setelah serangan teror Paris, Prancis. (JIBI/Solopos/Reuters)

Serangan teror Paris mengakibatkan 120 nyawa orang lebih melayang.

Solopos.com, SOLO – Selain berhasil mengidentifikasi salah satu penyerang dalam serangan Paris, Jumat (13/11/2015) lalu, tim investigasi Prancis juga menemukan sebuah mobil yang diduga milik pelaku.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mobil yang diduga milik pelaku ditemukan polisi di area pinggiran Paris. Mobil tersebut diduga digunakan dalam serangan. Diduga setidaknya satu dari pelaku lainnya melarikan diri. Seorang jaksa di Paris, Francois Molins, menyebut serangan tersebut melibatkan sebuah tim antar negara. Sementara pejabat di Yunani menduga salah satu atau dua dari pelaku melintasi negaranya pada Oktober 2015 lalu, bersama para pengungsi dari Suriah.

Serangan mematikan pada akhir pekan kemarin ditambatkan di antaranya di sebuah gedung konser, stadion sepak bola dan sejumlah restoran. Tujuh serangan di enam lokasi itu juga mengakibatkan 352 orang lainnya terluka, di mana 99 di antaranya dalam kondisi serius.

Sementara museum-musem dan gedung teater tetap ditutup kemarin seperti sehari sebelumnya. Ratusan polisi berpatroli di jalan-jalan dan stasiun setelah Presiden Prancis, Francois Hollande mengumumkan negara dalam keadaan darurat.

Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim serangan itu sebagai balasan atas aksi militer Prancis di Irak dan Suriah untuk memerangi mereka. Prancis pun bersumpah untuk menghancurkan ISIS.

“Kami tengah berperang. Kami terkena salah satu tindakan perang yang dilancarkan teroris. Kami akan mengambil langkah-langkah khusus, menghajar dan menghancurkan mereka bukan hanya di Prancis dan Eropa tapi juga di Suriah dan Irak. Kami akan memenangkan pertempuran,” kata Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls, sebagaimana diberitakan Reuters, Minggu (15/11/2015).

Prancis merupakan negara Eropa pertama yang bergabung dalam serangan udara AS untuk memerangi ISIS di Irak mulai September 2014. Setahun kemudian Prancis juga ambil bagian dalam serangan udara untuk melawan ISIS di Suriah.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya