SOLOPOS.COM - Kepanikan di Las Ramblas, Barcelona, sesaat setelah serangan teror mobil. (JIBI/Reuters/La Vanguardia/Pedro Madueno)

Kemlu RI menyatakan tidak ada WNI yang menjadi korban dalam serangan brutal itu.

Solopos.com, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyampaikan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dari serangan teror di Barcelona. Serangan penabrakan yang terjadi di Alun-Alun Las Ramblas itu menewaskannya setidaknya 13 orang dengan korban luka yang diklaim telah mencapai 100 orang.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

“Sampai saat ini tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban dalam serangan tersebut. Pemerintah kembali mengingatkan kepada WNI khususnya yang berada di Barcelona, Spanyol untuk meningkatkan kewaspadaan, mempelajari perkembangan keadaan/situasi tempat-tempat yang akan dituju, dan menghindari tempat-tempat yang dapat menjadi target aksi teror,” tulis Kemlu RI melalui rilis yang diterima wartawan, seperti dilansir Kantor Berita Antara, Jumat (18/8/2017).

Pihak Kemlu RI menyatakan, jumlah WNI yang ada di KBRI Madrid ada sekira 120 orang di Barcelona dengan total 1.620 orang yang tersebar di wilayah Spanyol. “Bagi WNI yang membutuhkan bantuan KBRI di Madrid dapat menghubungi Hotline Perlindungan WNI KBRI Madrid : +34 619 31 23 80 dengan lamat KBRI Madrid: Calle de Agastia, 65, 28043, Madrid,” tambah Kemlu RI.

Pasca-penabrakan yang terjadi di Alun-Alun Catalunya, otoritas keamanan setempat mengadakan penggerebekan di Kota Cambrils. Pada operasi ini, media setempat mewartakan terjadi baku tembak dengan sejumlah terduga teroris tewas. Para pejabat setempat melalui akun Twitter-nya memperingatkan warga Cambrils agar tetap tinggal di rumah.

Kelompok milisi ISIS mengklaim berada di balik serangan tersebut. Dalam pernyataan kepada kantor berita Amaq, kelompok itu mengatakan serangan di Barcelona dilakukan “serdadu-serdadu Negara Islam”. Meski demikian, ISIS tidak mengeluarkan bukti dan rincian untuk mendukung klaim itu.

“Pelaku serangan Barcelona adalah militan Negara Islam dan melakukan operasi itu sebagai tanggapan atas seruan untuk menargetkan negara-negara koalisi,” tulis kantor berita Amaq sebagaimana dilansir Reuters.

Klaim itu merujuk pada sebuah koalisi pimpinan Amerika Serikat melawan kelompok militan Sunni.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya