Korban tewas diklaim mencapai 13 orang dan lebih 80 orang korban luka-luka dilarikan ke rumah sakit terdekat akibat insiden itu.
Solopos.com, BARCELONA – Serangan teror terjadi di area pedestrian Las Ramblas, Barcelona, Kamis (17/8/2017) sore WIB. Mobil van putih dengan kecepatan tinggi menabarak orang-orang di area wisata di Barcelona itu.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Diberitakan Solopos.com mengutip laman Xinhua, Jumat (18/8/2017) pagi WIB, tiga belas orang tewas dalam serangan teroris di kota Barcelona, Kamis sore, kata menteri dalam negeri Catalan Joaquim Forn.
Seorang pria, yang digambarkan berbadan langsing dan berusia pertengahan 20 tahunan, mengendarai mobil van putih dengan kecepatan tinggi sepanjang beberapa ratus meter ke arah Las Ramblas, berusaha menabrak sebanyak mungkin orang.
Media setempat menyebut dia berumur 20-an tahun dan lahir di Maroko. Akan tetapi, laporan terkini menyebut yang bersangkutan telah mengatakan dia tidak terlibat dan kartu identitasnya telah dicuri.
Menurut pejabat setempat, Carles Puigdemont, dilansir Reuters, lebih 80 orang korban luka-luka dilarikan ke rumah sakit terdekat akibat insiden itu. Dua orang ditangkap terkait peristiwa itu.
Seorang saksi mata mengaku melihat mobil van melaju zigzag saat melintas di kawasan wisata Las Ramblas. Mobil itu melaju kencang dan mulai menabrak para turis, melukai pejalan dan meninggalkan korban tergeletak di jalanan.
“Saya mendengar jeritan dan sedikit benturan, kemudian saya melihat kerumunan orang dan van itu meluncur kencang di tengah Las Ramblas dan saya langsung tahu bahwa itu adalah serangan teroris atau semacamnya,” kata Tom Gueller, seorang saksi.
“Van itu sama sekali tidak melambat. Hanya berjalan lurus ke arah kerumunan orang di tengah Las Ramblas,” Tom menambahkan.
Surat kabar El Periodico yang berbasis di Spanyol, dilansir Reuters, melaporkan, bahwa dua pria bersenjata bersembunyi di sebuah bar di pusat kota Barcelona. Lalu terjadi baku tembak di lokasi meski tidak menyebutkan sumber informasi.
Otoritas Spanyol menyebut serangan itu sebagai aksi terorisme. Kepolisian setempat menerapkan protokol serangan teror namun belum bisa diketahui motif serangan itu.