SOLOPOS.COM - Marketing Director PT Prosperita-Eset Indonesia, Chrissie Maryanto, dan Technical Asistant PT Prosperita-Eset Indonesia, Harya Aditia Wiguna, tengah memaparkan produk terbaru Eset di Hotel Louise Kienne, Semarang, Selasa (22/8/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Serangan siber berupa virus peminta tebusan atau ramsomware memberi dampak positif bagi pasar software antivirus.

Semarangpos.com, SEMARANG — Serangan siber berupa virus peminta tebusan atau ramsomware yang menyita perhatian dunia beberapa waktu lalu diyakini membuat pasar software antivirus di Indonesia, termasuk Jawa Tengah (Jateng) bakal bergairah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu disampaikan Marketing Director PT Prosperita-Eset Indonesia, Chrissie Maryanto, saat menggelar jumpa pers di Hotel Louise Kienne, Jl. Pandanaran, Semarang, Selasa (22/8/2017).

Chrissie menyebutkan setelah serangan ramsomware yang terjadi di beberapa negara, termasuk Indonesia, membuat tingkat kepedulian masyarakat, terutama pelaku bisnis untuk melindungi data-datanya dengan software enkripsi kian bertambah.

“Saat ini jumlah perusahaan yang menerapkan enkripsi kian meningkat dari 15% menjadi 37% antara tahun 2005-2016. Jumlah ini diprediksi akan semakin bertambah menyusul kebijakan Uni Eropa [UE] yang akan menetapkan General Data Protection Regulation [GDPR] pada bulan Mei 2018 nanti,” ujar Chrissie.

Chrissie menambahkan regulasi UE itu akan membuat semua entitas bisnis di Eropa menggunakan enkripsi sebagai syarat perlindungan keamanan data. Regulasi ini juga akan diikuti perusahaan-perusahaan yang menjalin kerja sama dengan perusahaan di Eropa, termasuk di Indonesia.

Berdasar data dari PT Prosperita Mitra Indonesia, selaku distributor software keamanan data, komputer, dan jaringan, yang diperoleh dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam), setiap hari Indonesia menerima sekitar 1,2 miliar serangan siber dari berbagai negera, seperti wannacry, fireball, dan petya.

“Alasan itu pulah yang membuat kami yakin software antivirus, terutama yang mampu mengenkripsi data bakal diminati. Tak hanya oleh perusahaan-perusahaan, tapi juga secara ritel,” ujar Chrissie.

Alasan kebutuhan akan keamanan data ini pulalah yang membuat PT Prosperita Mitra Indonesia meluncurkan software terbaru, yakni ESET Encryption Solution. Aplikasi ini diklaim terdepan dalam teknologi enskripsi karena didukung kemampuan yang kerap digunakan instansi militer.

“Aplikasi ini menggunakan algoritma yang rumit sehingga sulit diretas oleh virus-virus seperti ramsomware atau wannacry,” tutur Technical Asistant PT Prosperita-Eset Indonesia, Harya Aditia Wiguna.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya