SOLOPOS.COM - Petani di Desa Suroteleng, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Suradi, 50, saat membenahi jaring di ladangnya, Selasa (20/9/2022). Ia mengatakan monyet yang menyerang tanaman petani datang bergerombol. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI —Warga Dusun Gobumi Desa Mriyan Kecamatan Tamansari Kabupaten Boyolali diresahkan dengan ulah monyet yang beberapa masuk ke permukiman.

Salah satu warga, Widiyanta, mengaku dusunnya berjarak paling dekat dengan sisi timur Lereng Merapi. Dusun tersebut berbatasan langsung dengan Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM). Monyet itu, jelas Widiyanta, beberapa kali berkeliaran di pekarangan rumah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pernah masuk kandang sapi ambil ketela untuk pakan ternak dan makanan yang dia mau pasti di makan,” ujar dia saat menghubungi Solopos.com, Senin (7/11/2022).

Kawanan monyet berkeliaran menyerbu hasil bumi waga yang ada di sekitaran rumah. Widiyanto mengatakan monyet yang berkeliaran di rumah warga bejumlah puluhan hingga ratusan ekor.

Baca Juga: Monyet Serang Tanaman di Selo Boyolali, Petani Pasang Jaring dan Berjaga

Selain menyerbu di pekarangan rumah, monyet juga sudah membuat para petani kewalahan. Semua hasil pertanian para petani seperti, sayuran, palawija, dibabat habis oleh ratusan monyet. Widiyanta mengatakan hanya cabai dan tembakau yang tidak dimakan mereka.

“Yang kera gak mau cuma cabai. Sama daun tembakau. Tapi kalau daun cabai muda juga di makan,” terang dia.

Karena ulah monyet semakin meresahkan, Widiyanta meminta pemerintah memberikan solusi agar kera bisa naik ke gunung lagi tidak mengganggu petani.

“Solusi agar kera bisa naik ke gunung lagi tidak menggangu petani di Lereng Merapi sisi timur kususnya Gobumi Mriyan Tamansari Boyolali,” jelas dia.

Widiyanta mengatakan solusi dari pemerintah selama ini masih belum memberi titik terang.

Baca Juga: Ribuan Monyet Rusak Pertanian di Mriyan Boyolali, Petani Minta Solusi

Menurut Widiyanta, pemerintah sempat memberi saran untuk menanam pohon buah-buahan di hutan, namun jarak waktu pohon bisa berbuah tersebut dirasa terlalu lama. Sementara, jumlah monyet semakin bertambah dan ulahnya semakin meresahkan.

Terpisah, Kepala Desa Mriyan, Suwandi, menyatakan monyet memang tidak hanya menyerang lahan pertanian, namun juga masuk ke pekarangan rumah warga.

“Iya benar,” singkat dia saat dihubungi Solopos.com, Senin (7/11/2022).

Kondisi monyet yang terus menyerang warga bermula sejak erupsi Merapi 2010. Hingga saat ini populasi hewan tersebut semakin bertambah setiap harinya. Warga hanya bisa pasrah saat melihat hasil pertaniannya selalu dirusak. Sudah berbagai cara dilakukan warga untuk menghalau monyet kembali ke hutan, namun masih belum berhasil sampai saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya