SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi macan tutul (JIBI/Antara)

Foto ilustrasi macan tutul (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, SLEMAN – Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Taman Nasional Gunung Merapi Asep Nia Kurnia mengatakan masyarakat jangan memburu dan membunuh macan Merapi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Tidak perlu berpikir macan harus ditangkap dan dibunuh, karena jenis macan dapat dikatakan untuk manusia aman. Yang harus dipikir hewan ternaknya agar jangan dimangsa,” katanya, Kamis (22/8/2013).

Menurut dia, macan tutul sangat sensitif dengan manusia, akan menghindar bila bertemu dengan manusia.

“Jangankan gerak manusia, mencium bau manusia sudah menghindar,” katanya.

Ia mengatakan, tidak ada referensi di dunia, macan tutul menyerang manusia.

“Kalau melihat macan hidup secara alami tidak mungkin menyerang manusia. Maka akan lebih aman justru keluar rumah karena sensor macan akan menangkap keberadaan manusia dan akan pergi,” katanya.

Asep mengatakan, untuk antisipasi agar macan tidak menyerang ternak warga adalah poisisi kandang jangan jauh dari rumah.

“Kalu kandang ternak jauh dari pemukiman, ini kan seolah-olah diumpankan. Kandang sebisa mungkin dekat dengan aktivitas warga, dibangun lebih kokoh dan pakai lampu 5 watt sudah cukup. Ini akan membuat ternak lebih aman,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya