SOLOPOS.COM - Ilustrasi, Panen (JIBI/SOLOPOS/Rohmah Ermawati)

Ilustrasi, Panen (JIBI/SOLOPOS/Rohmah Ermawati)

KLATEN— Hasil panen padi petani di Desa Pundungsari, Kecamatan Trucuk menurun. Menurut beberapa petani, serangan tikus dan hama pemotong leher menjadi penyebab utama penurunan hasil panen tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah seorang petani, Kasno, mengaku hasil panennya musim ini menurun hingga sepertiga bagian jika dibandingkan dengan musim lalu. Kasno menanam padi jenis IR-64 di lahan seluas 3.800 meter persegi. “Biasanya mendapat 6 kuintal gabah kering panen (GKP). Sekarang hanya empat kuintal,” ujar Kasno, Jumat (22/6/2012).

Petani lain di Kecamatan Trucuk, Suyono, menanam padi jenis in-pari di lahan seluas 4.000 meter persegi. Musim ini ia memanen sekitar 10 sak padi atau sekitar empat kuintal padi. Jika dibandingkan tahun lalu hasil panennya tersebut menurun.

“Tidak tentu panennya. Kadang-kadang bisa mencapai 12-15 sak sekali panen. Musim ini banyak serangan tikus dan pemotong leher,” ujar Suyono.

Sekretaris Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Klaten, Atok Susanto, mengatakan secara umum produktivitas petani padi di Klaten stabil. Hal ini berdasarkan data dan pengamatan yang dilakukan KTNA Klaten. Selain itu pola tanam yang serentak juga berpengaruh terhadap produktivitas hasil pertanian musim ini.

“Se-Kabupaten Klaten paling cuma 10% yang terkena hama. Itu juga tidak sampai puso (gagal panen),” ujar Atok saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Menurut Atok, serangan hama tikus dan pemotong leher tidak menyerang seluruh kecamatan di Klaten. Untuk menghindari serangan tikus, petani harus meningkatkan kebersihan di sekitar sawah, caranya dengan membersihkan rumput dan kotoran yang berada di sekitar sawah.

“Tidak bisa digeneralisasi se-Kabupaten. Kemarin Dinas Pertanian dan petani sudah melakukan gropyok tikus. Itu untuk mengurangi serangan di kecamatan lain,” terang Atok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya