SOLOPOS.COM - Petugas memerika unggas yang mati akibat virus flu burung (Taufiq Sidik P/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI–Sebanyak 150 ekor ayam buras milik warga di Dukuh Ngloru, RT 018, Patihan, Sidoharjo mati mendadak. Berdasarkan catatan laporan di Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sragen selama Maret-April setidaknya 545 unggas milik warga mati mendadak.Dari hasil pengujian sampel bangkai unggas dinyatakan positif terserang Avian Influenza (Ai).

Pemilik ayam mati mendadak di Ngloru, Sutrisman, 57, menjelaskan matinya ayam tersebut terjadi selama tiga pekan ini. Disampaikannya, dalam sehari setidaknya lima sampai tiga ekor ayam miliknya mati.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pihaknya juga sudah mengupayakan untuk mengobati ayam yang tersisa dengan memberikan vitamin. Hanya saja, upaya tersebut tak membuahkan hasil hingga seluruh ayam miliknya mati. “Padahal sudah ditawar orang sebelumnya. Niatan biar ayam besar dulu, justru mati semua,” jelas Sutrisman saat ditemui di rumahnya, Kamis (24/4/2014).

Ditambahkannya, ayam-ayam yang diketahui mati langsung dibakar. Pihaknya mengaku tak mengetahui persis penyebab seluruh ayam miliknya mati. Dia menjelaskan ternak unggas milik warga lainnya juga mengalami kondisi yang sama.

Sementara itu, berdasarkan hasil pengecekan sampel bangkai ayam, Disnakkan Sragen menyatakan ayam-ayam milik Sutrisman yang mati positif terserang Ai. Atas temuan itu, Disnakkan langsung melakukan penyemprotan cairan disinfektan pada kandang ayam milik Sutrisman.

Kabid Kesehetan Hewan (Keswan) Disnakkan Sragen, Nani Mulyani, melalui Kasi Pengamatan Penyakit Hewan (P2H) Disnakkan, Umi Wiratri, mengungkapkan kejadian unggas mati mendadak akibat terserang Ai kerap terjadi memasuki masa pancaroba seperti saat ini. Berdasarkan laporan yang diterima Disnakkan Sragen, pada 12 Maret lalu 300 ekor itik milik warga Sogo, Bandung, Ngrampal dilaporkan mati dan dinyatakan positif terserang Ai.

Kejadian serupa juga didapati pada ayam petelur milik warga di Dukuh Padurejo, RT 018/RW 006, Kedungupit, Sragen. Dari 500 populasi, 50 ayam petelur dilaporkan ke Disnakkan mati mendadak pada 2 April lalu. Berdasarkan hasil pengecekan sampel bangkai ayam diketahui lantaran Ai.

Terkait banyaknya kejadian unggas mati akibat serangan Ai, Umi menjelaskan pihaknya mengintensifkan penyuluhan massal. Diakuinya, selama ini warga enggan melaporkan kasus matinya unggas secara mendadak kepada Disnakkan. Lantaran hal itu, pihaknya berharap warga yang mengetahui kejadian unggas mati mendadak untuk segera melaporkan kejadian tersebut. “Kebanyakan memang tidak dilaporkan. Kalau ada laporan, kami segera tindaklanjuti,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya