SOLOPOS.COM - Tentara Kenya bersama anjing pelacak masuk di Westgate Shopping Nairobi setelah serangan kelompok garis keras di Kenya. (JIBI/Solopos/Reuters/Goran Tomasevic)

Tentara Kenya bersama anjing pelacak masuk di Westgate Shopping Nairobi setelah serangan kelompok garis keras di Kenya. (JIBI/Solopos/Reuters/Goran Tomasevic)

Tentara Kenya bersama anjing pelacak masuk di Westgate Shopping Nairobi setelah serangan kelompok garis keras di Kenya. (JIBI/Solopos/Reuters/Goran Tomasevic)

Solopos.com, NAIROBI — Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan sejumlah negara di dunia mengutuk serangan brutal di pusat perbelanjaan di Kenya, Sabtu (21/9/2013). Sementara, korban tewas hingga Minggu (22/9/2013) mencapai 59 orang.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Amerika Serikat (AS) mendesak Pemerintah Kenya menyeret pelaku ke pengadilan. “Amerika Serikat mengutuk dengan sekeras-kerasnya serangan tercela terhadap warga sipil yang tak berdosa hari ini [Sabtu] di Pusat Pertokoan Westgate di Nairobi, Kenya,” kata wanita Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Caitlin Hayden, dalam satu pernyataan.

“Para pelaku tindakan keji ini harus diseret ke pengadilan, dan kami telah menawarkan dukungan penuh kami kepada Pemerintah Kenya untuk melakukan itu,” kata Hayden, sebagaimana dikutip Xinhua, Minggu.

Dewan Keamanan (DK) PBB, juga mengutuk keras serangan di Nairobi. “Semua anggota Dewan Keamanan mengutuk dengan sekeras-kerasnya serangan di Nairobi, yang telah menewaskan dan melukai sejumlah orang,” kata DK PBB di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan di Markas PBB, New York, Sabtu.

Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta, mengatakan secara pribadi dia kehilangan anggota keluarganya dalam serangan Westgate.

Sementara, Kelompok militan Al-Shabaab Somalia yang bertanggung jawab pada serangan itu justru mengejek Kenya, ketika gerilyawan mereka menunggu tindakan pemerintah untuk mengakhiri serangan di sebuah pusat perbelanjaan Nairobi yang mereka kuasai sehari sebelumnya.

Al-Shabaab mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, dimana 59 orang dipastikan tewas dan sejumlah orang masih disandera hingga Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya