Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sementara serangan bom yang terjadi pada Sabtu (16/2/2013) itu memicu kritik keras dari gubernur setempat terhadap aparat keamanan. “Serangan teroris terhadap masyarakat Syiah Hazara di Quetta adalah kegagalan intelijen dan pasukan keamanan,” tegas Nawab Zulfiqar Ali Magsi, Gubernur Provinsi Baluchistan, yang beribukota di Quetta. “Kita sudah berikan segala kesempatan dan kebebasan terhadap pasukan keamanan untuk melakukan apa pun terhadap kelompok teroris dan ekstremis, tapi toh insiden Quetta ini tetap terjadi,” tukasnya.
Sebagian besar korban tewas berasal dari etnis Hazara yang menganut agama Islam beraliran Syiah. Kelompok ini selama ini sering menjadi sasaran serangan dari kjelompok-kelompok militan beraliran Sunni. Seorang juru bicara kelompok militan Sunni, Lashkar-e-Jhangvi (LeJ), mengaku bertanggung jawab atas serangan bom di Quetta itu. LeJ juiga mengaku bertanggung jawab atas serangan bom lain di kota yang tak jauh dari perbatasan dengan Afghanistan itu bulan lalu, yang menewaskan hampir 100 orang.