SOLOPOS.COM - Foto dari rekaman siaran berita TV menunjukkan ledakan di bagian penonton di dekat garis finis lomba maraton Boston, Senin (15/4/2013). Ledakan ini menewaskan 2 orang dan melukai setidaknya 23 lainnya. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Foto dari rekaman siaran berita TV menunjukkan ledakan di bagian penonton di dekat garis finis lomba maraton Boston, Senin (15/4/2013). Ledakan ini menewaskan 2 orang dan melukai setidaknya 23 lainnya. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

BOSTON–Bom yang digunakan dalam serangan di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat diketahui merupakan bom rakitan. Terungkap bahwa bahan peledak dimasukkan ke dalam panci yang dimasukkan ke dalam tas nilon atau tas punggung, sebelum diledakkan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dari lokasi kejadian, para penyidik federal berhasil menemukan sejumlah sisa-sisa bom. Setelah dilakukan pemeriksaan di laboratorium milik FBI di Quantico, Virginia, ditemukan sejumlah fakta mengejutkan.

“Di antara benda-benda yang berhasil didapatkan adalah potongan nilon hitam yang diduga berasal dari tas punggung dan benda yang nampak seperti bagian dari BB [ball bearings yang berisi gotri] dan paku yang dimasukkan ke dalam perangkat semacam panci tekan,” ujar agen khusus FBI, Richard DesLauriers dalam konferensi pers kepada media setempat, seperti dilansir Reuters, Kamis (17/4/2013).

Panci tekan atau pressure cooker biasa digunakan untuk memasak presto.

“Pagi ini ditemukan fakta bahwa kedua bom diletakkan di dalam tas nilon atau tas punggung yang berwarna gelap. Tas tersebut pasti sangat berat karena komponen yang ada di dalamnya,” imbuhnya.

Dalam insiden yang terjadi, Senin (15/4/2013) sore waktu setempat, ada dua bom yang meledak di dekat garis finish dan di lintasan maraton Boston yang berada di sepanjang Boylston Street.

Ledakan tersebut menewaskan tiga orang yang semuanya telah berhasil diidentifikasi. Ketiga korban tewas diketahui bernama Martin Richard, bocah laki-laki berumur 8 tahun, kemudian Krystle Campbell, wanita berusia 29 tahun yang berprofesi sebagai pelayan restoran, serta seorang mahasiswi Boston University yang berasal dari China, yang disebut-sebut bernama Lingzi Lu.

Sementara, sebanyak 170 orang lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di sejumlah rumah sakit di Boston. Sedikitnya 17 orang di antaranya saat ini dalam kondisi kritis. Dua WNI yang ikut lomba lari dipastikan selamat.

Belum ada tersangka yang ditangkap maupun pihak-pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Pelaku di balik ledakan ini masih dalam penyelidikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya