SOLOPOS.COM - Foto hasil penginderaan infra merah yang diterbitkan polisi menunjukkan posisi Dzhokhar Tsarnaev (bayangan putih terang) saat bersembunyi di balik terpal penutup sebuah perahu motor yang diparkir di halaman rumah seorang warga Watertown, Massachusetts, AS. Dzhokar, tersangka pelaku bom di lomba lari maraton Boston pekan lalu, saat ini masih dalam perawatan intensif di rumah sakit dan para penyidik masih berupaya mendapatkan keterangan yang bisa menjelaskan motivasi di balik serangan itu. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Foto hasil penginderaan infra merah yang diterbitkan polisi menunjukkan posisi Dzhokhar Tsarnaev (bayangan putih terang) saat bersembunyi di balik terpal penutup sebuah perahu motor yang diparkir di halaman rumah seorang warga Watertown, Massachusetts, AS. Dzhokar, tersangka pelaku bom di lomba lari maraton Boston pekan lalu, saat ini masih dalam perawatan intensif di rumah sakit dan para penyidik masih berupaya mendapatkan keterangan yang bisa menjelaskan motivasi di balik serangan itu. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Foto hasil penginderaan infra merah yang diterbitkan polisi menunjukkan posisi Dzhokhar Tsarnaev (bayangan putih terang) saat bersembunyi di balik terpal penutup sebuah perahu motor yang diparkir di halaman rumah seorang warga Watertown, Massachusetts, AS. Dzhokar, tersangka pelaku bom di lomba lari maraton Boston pekan lalu, saat ini masih dalam perawatan intensif di rumah sakit dan para penyidik masih berupaya mendapatkan keterangan yang bisa menjelaskan motivasi di balik serangan itu. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

BOSTON – Tersangka pelaku pengeboman lomba lari maraton Boston, Dzhokhar Tsarnaev, 19, dikabarkan sudah mulai sadar dan bisa merespons pertanyaan tertulis yang diajukan penyidik. Dzhokar luka parah dan mengalami cedera tenggorokan akibat tembakan di mulut yang menembus tengkuknya, yang kemungkinan akibat upaya bunuh diri saat sudah terkepung polisi dalam upaya penangkapannya di Watertown, Massachusetts, akhir pekan lalu.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Penyidik saat ini sedang berupaya mencari petunjuk apakah dia dan kakaknya, Tamerlan Tsarnaev, 26, yang sudah tewas, bertindak atas inisiatif sendiri saat melakukan pemboman Boston Marathon yang menewaskan 3 orang dan melukai setidaknya 180 orang pekan lalu. Penyidik berupaya mendalami apa yang dilakukan kakak-beradik ini saat mereka melakukan perjalanan ke Rusia tahun lalu, dan apakah kelompok separatis di Chechnya dan kelompok radikal lainnya punya keterkaitan dengan aksi mereka.

Kedua bersaudara ini pindah ke AS 10 tahun silam dari Dagestan, sebuah wilayah otonom Rusia yang berpenduduk mayoritas muslim di kawasan pegunungan Kaukasus Utara.

Tamerlan Tsarnaev, 26, tewas setelah terlibat baku tembak dengan polisi tiga hari setelah aksi peledakan bom di Boston. Adiknya berhasil kabur, namun akhirnya terpojok dan tertangkap di Watertown, kota di pinggiran Boston, Jumat lalu. Tewasnya Tamerlan dan tertangkapnya Dzhokhar mengakhiri operasi pengejaran besar-besaran yang sempat membuat wilayah Boston dan sekitarnya diisolasi.

Dzhokhar kini dirawat dalam penjagaan ketat di ICU Beth Israel Deaconess Medical Center, Boston. Jaksa penuntut federal Carmen Ortiz, menurut Kepala Polisi Boston Ed Davis kini tengah menyiapkan dakwaan resmi. Belum jelas kapan dakwaan ini resmi diajukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya