Solopos.com, NOVAYA ZEMLYA – Dinas Lingkungan Hidup Rusia mengumumkan kondisi darurat di Kota Novaya Zemlya akibat serangan beruang kutub. Sekitar 50 beruang kutub terpantau berkeliaran di wilayah terpencil di wilayah Arktik tersebut sejak Desember 2018.
Invasi besar-besaran ini diduga karena perubahan iklim yang menyebabkan es di laut Kutub Utara mencair. Kondisi tersebut membuat beruang kutub pergi ke daratan untuk berburu makanan yang akhirnya bersinggungan dengan manusia.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Mengutip Siberian Times, Selasa (12/2/2019), sekitar 10 ekor beruang kutub berkeliaran di permukiman warga. Kawanan beruang kutub itu mengejar warga setempat yang menimbulkan ketakutan. Penduduk di wilayah Belushya Guba, Novaya Zemlaya, Rusia memilih mengurung diri di rumah menghindari serangan beruang kutub.
“Penduduk khawatir dengan keberadaan beruang kutub. Mereka melarang anak-anak pergi ke sekolah karena khawatir dengan serangan beruang kutub yang sangat agresif. Warga mengurung diri di rumah dan meninggalkan rutinitas,” kata Wakil Kepala Pemerintahan Novaya Zemlya, Alexander Minayev, seperti dikutip dari Time.
Kepala Administrasi Lokal, Zhigansha Musin, mengatakan, membunuh beruang kutub merupakan tindakan ilegal di Rusia. Dia juga heran dengan fenomena invasi beruang kutub di Novaya Zemlya. Menurutnya, kejadian tersebut belum pernah terjadi sebelumnya.
“Saya berada di Novaya Zemlya sejak 1983. Selama ini tidak pernah ada invasi massal beruang kutub,” kata Zhigansha Musin.
Beruang kutub merupakan hewan yang sangat agresif. Hewan ini tidak takut dengan manusia. Mereka justru dengan sangat berani menyerang polisi lingkungan yang berjaga. Pemerintah setempat telah menyatakan kondisi ini sebagai situasi darurat. Jadi, penduduk diimbau waspada menghadapi serangan beruang kutub.