SOLOPOS.COM - ilustrasi (Dok/JIBI)

Seragam PNS di Jawa Tengah direncanakan akan memakai batik dan batik setiap Selasa-Jumat.

Semarangpos.com, SEMARANG-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berupaya mempertahankan penggunaan batik dan lurik oleh pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Jateng setiap Selasa hingga Jumat karena dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Selama ini, PNS di Pemprov Jateng mengenakan lurik setiap Selasa dan batik pada hari Rabu hingga Jumat. Aturan itu membuat perekonomian para pengrajin batik dan lurik meningkat, saya akan pertahankan itu,” kata Ganjar di Semarang, Senin (1/2/2016).

Ganjar mengaku sudah menyurati Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo agar mendapat pengecualian terkait dengan penerapan Peraturan Mendagri Nomor 68 Tahun 2015 tentang Pakaian Dinas Harian Pegawai Negeri Sipil di lingkungan pemerintah provinsi setempat.

“Saya kirim surat, sudah dibalas, tetapi tetap harus mengikuti dan saya mau nulis lagi, saya tetap mau pakai batik dan lurik karena saya punya argumentasi kuat dan boleh diuji,” ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu.

Menurut Ganjar, kondisi perekonomian dan perindustrian yang ada di tengah masyarakat sekarang sedang dalam kondisi sulit sehingga perlu dipacu.

“Penggunaan seragam sesuai dengan ketentuan itu tidak otomatis langsung membuat kita memberikan pelayanan lebih baik,” katanya.

Dalam permendagri itu disebutkan PNS Jateng pada hari Senin memakai seragam Linmas, Selasa-Rabu berbusana PDH warna khaki, Kamis baju putih, Jumat pakai tenun, lurik, atau pakaian khas daerah masing-masing.

Ganjar berpendapat bahwa permendagri tentang adanya tambahan jenis pakaian dinas harian oleh PNS Kementerian Dalam Negeri dan PNS pemerintah daerah itu perlu disikapi dengan baik.

“Saya sudah menjelaskan kepada Mendagri, ini industri (batik) sudah muncul sehingga kalau ada peraturan baru tentang itu (pemakaian PDH), akan menyebabkan industri menjadi lesu,” ujarnya.

Ganjar mengungkapkan bahwa industri batik di daerah dapat tumbuh lagi setelah sempat mengalami kelesuan, salah satunya karena adanya penerapan aturan mengenai pemakaian baju batik oleh PNS di lingkungan Pemprov Jateng setiap Rabu hingga Jumat.

“Saya akan terus berupaya mendorong industri batik agar tidak mati dan terus tumbuh berkembang serta dapat menyejahterakan masyarakat,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya