SOLOPOS.COM - Foto Sumber Embusan Merapi JIBI/Harian Jogja/IST

Foto Sumber Embusan Merapi
JIBI/Harian Jogja/IST

JOGJA—Fenomena hembusan yang terjadi di Gunung Merapi ini merupakan fenomena biasa yang sering terjadi paska letusan 2010. Beberapa kali gunung yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng) itu mengeluarkan asap tebal dan tinggi. Di mana sumber eembusan itu?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan laporan mingguan Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) hembusan itu ternyata bersumber pada rekahan yang terletak di dasar kawah yang berdekatan dengan lava 1948. Lava ini berada di sisi Barat Laut.

Di sekitar rekahan juga terlihat adanya daerah yang tertutup oleh material berupa pasir. Namun di atas pasir tidak ditemukan adanya bongkahan-bongkahan batuan bekas longsoran. Hal ini menunjukkan bahwa pasir tersebut merupakan material baru yang berasal dari embusan.

Peristiwa hembusan ini juga diperkuat dengan adanya bekas pusaran pasir (material halus). Suhu hembusan ini sebesar 430,3 0C dibuktikan dengan Foto Termal yang diambil disekitar sadel kawah mati yang menunjukkan warna merah api.

Dalam laporan akvitas Merapi 20-26 Mei 2013 itu juga disebutkan kegempaan yang tercatat pada seismograf di stasiun Pusunglondon (Sektor Utara), Deles (Sektor Timur) dan Plawangan (Sektor Selatan) pada kurun waktu itu mengalami kenaikan dibanding dengan minggu sebelumnya.

Kegempan yang terjadi pada minggu ini antara lain gempa guguran sebanyak 44 kali, MP 16 kali, LHF 1 kali dan tektonik 17 kali, sedangkan minggu sebelumnya gempa guguran 64 kali, Multifase 5 kali dan tektonik 18 kali.

”Berdasarkan intensitas kegempaan, gempa-gempa yang terjadi masih menunjukkan variasi, namun dalam batas normal,” demikian bunyi laporan yang dirilis di website BPPTK, Selasa (28/5)

Pemantauan deformasi dengan metoda EDM (Electronic Distance Measurement) dari Pos Babadan, Pos Kaliurang, Pos Jrakah dan Pos Selo menunjukkan fluktuatif tetapi juga belum menunjukan trend perubahan data yang signifikan. Fenomena embuasan ini tidak menimbulkan perubahan jarak pada reflektor.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya