SOLOPOS.COM - Foto Pentas Dangdut Purawisata JIBI/Harian Jogja/Kurniyanto

Foto Pentas Dangdut Purawisata
JIBI/Harian Jogja/Kurniyanto

JOGJA: Rencana penghapusan pentas dangdut di Purawisata mulai 1 Mei mendatang bukan berarti tidak ada pesta dangdut. Pasalnya, Managemen XT Square saat ini sedang melakukan pembicaraan dengan beberapa komunitas pengisi acara di Purawisata.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepada Harian Jogja, Direktur Operasional dan Pemasaran PD Jogjatama Vishesha, Widihasto Wasana Putro menyambut baik bila sejumlah komunitas pengisi acara Purawisata melaksanakan kegiatan di Gedung Basiyo XT Square. Hal itu terkait dengan ditutupnya Purawisata lantaran akan dibangun hotel.

“Saat ini [rencana itu] dalam pembicaraan. Prinsipnya kalau sesuai dengan konsep entertain di XT Square tidak masalah,” ungkap Hasto saat dihubungi Harian Jogja, Jumat (26/4).

Meski begitu, sambung dia, pihaknya tidak bisa menyelenggarakan pentas dangdut secara regular seperti yang diagendakan Purawisata sebelumnya. Dengan kata lain, penyelenggaraan pentas dangdut hanya dilakukan pada waktu-waktu tertentu.

“Kalau untuk kegiatan reguler musik dangdut, sepertinya tidak bisa. Sifatnya hanya event insidentil. Itu yang masih dimungkinkan,” tutur Hasto.

Penghapusan pentas dangdut di Purawisata juga dinilai biasa saja oleh para pelaku seninya. Salah satunya adalah penyanyi warga Pengasih, Kulonprogo, Rina Febriyana.

Rina mengaku tidak masalah bila tidak mentas di lokasi tersebut. Kalaupun sepi job, sambung Rina, dia bisa mengelola usaha salon rias pengantinnya.

“Kalau Purawisata ditutup pentasnya nggak masalah. Kan nyanyi tidak hanya di Purawisata. Di luar juga bisa. Lagian job nyanyi [di luar Purawisata] masih jalan terus,” ujarnya.

Sebelumnya, Manajer Program Purawisata Isnur Dewoyono mengatakan, pemilik Purawisata berencana menutup pentas dangdut dan membangun hotel di lokasi tersebut. “Saya tidak tahu persis alasan pemilik menghentikan pentas dangdut di Purawisata.

Ada kemungkinan musik tersebut kurang pas jika dinyanyikan di kompleks
Purawisata,” kata Dewo.

Menurut Dewo, sejak pemilik memutuskan menghilangkan program dangut pihaknya langsung berupaya untuk mencarikan tempat baru bagi orkes dandgut dan penyanyi dangdut agar bisa tampil.

Hanya saja, diakuinya untuk mencarikan tempat bagi mereka bukan perkara mudah. Sebab musik dangdut membutuhkan penanganan khusus berbeda dengan musik lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya