SOLOPOS.COM - Foto Bus Trans Jogja JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

Foto Bus Trans Jogja
JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

JOGJA—Kepala Dinas Perhubungan Pemda DIY Tjipto Haribowo mengatakan 20 bus Trans Jogja milik Pemerintah Kota yang merupakan hibah dari Kementerian Perhubungan tidak dapat dialihfungsikan untuk kepentingan transportasi lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ada catatan dalam hibah dari kementerian, bus itu untuk transportasi perkotaan. Apabila digunakan selain itu, ada kemungkinan akan dialihkan ke wilayah lain,” ujar Tjipto usai peluncuran 20 bus Trans Jogja kepada Harian Jogja di Kompleks Kepatihan, Selasa (21/5).

Dilihat dari spesifikasi bus, kata Tjipto, bus itu khusus diperuntukkan angkutan Trans Jogja, sehingga jika akan dijadikan alat transportasi wisata atau pendidikan, membutuhkan biaya untuk merenovasinya.

Atas dasar tersebut, kata dia, bus itu mestinya dapat segera dikembalikan dalam bentuk hibah ke Pemerintah DIY. Terkait adanya wacana dari Pansus Kota Jogja menjadikan bus itu sebagai penyertaan modal di BUMD selayaknya ke PT AMI, Tjipto menegaskan hal itu bisa diatur. “Yang terpenting mau tidak Pemerintah Kota menghibahkan ke Pemerintah DIY,” katanya.

Ketika memang dihibahkan dan ada perjanjian baru, ia mengatakan bus itu akan segera diperbaiki. Selama belum ada kejelasan, bus itu sekarang giliran mangkrak di bengkel Trans Jogja.

Menurut Tjipto, 20 bus itu sangat berarti untuk menambah jumlah ideal kebutuhan armada. Sebab dengan empat jalur yang ada, seharusnya ada 112 armada. Di sisi lain, Pemerintah DIY pada 2013 ini telah menganggarkan biaya operasional kendaraan (BOK) untuk 74 bus dengan nilai sekitar Rp27 miliar.

Solusi lain untuk mengantisipasi kekurangan armada, Tjipto mendorong agar PT Jogja Tugu Trans melakukan pengadaan armada sendiri dengan membeli armada Trans Bandar Lampung yang perusahaan konsorsiumnya hampir bangkrut. “Permintaan masyarakat sekarang tinggi terutama Pada Jumat, Sabtu, dan Minggu,” tuturnya.

Direktur PT JTT Bambang Sugiharto mengatakan usulan tersebut akan dirapatkan dalam rapat pemegang saham PT JTT yang merupakan perusahaan konsorsium angkutan di DIY.

Ia memperkirakan bus itu dijual dengan harga Rp500 juta karena baru dipakai 15.000-20.000 kilometer. “Kami memang ada rencana melakukan pengadaan tapi bertahap,” katanya.

Seperti diketahui, meski mendapat tambahan armada 20 bus baru, sebanyak 20 bus Trans Jogja milik Pemkot Jogja yang disertakan dalam perjanjian kerja sama kini dalam kondisi memprihatinkan. Pemda DIY meminta agar bus itu dihibahkan saja agar bisa diperbaiki dan memperkuat armada Trans Jogja. Namun Pemkot dan DPRD Kota lambat dalam menyikapi permintaan Pemda DIY tersebut.

Pada Selasa (21/5), 20 armada baru bus Trans Jogja hibah dari Kementerian Perhubungan yang sudah mangkrak sekitar tiga tahun, diluncurkan oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan di kompleks Kepatihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya