SOLOPOS.COM - Morfologi puncak G. Merapi dilihat dari Pos Babadan, material guguran batuan terlihat menumpuk dibawah sisa kubah lava 1948

BPPTK

Foto Merapi
JIBI/Harian Jogja/IST

SLEMAN—Kondisi Gunung Merapi dalam minggu terakhir cukup tenang. Namun terjadi banyak guguran yang berasal dari sisa kubah letusan 1948.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam laporan mingguan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) periode 17 – 23 Juni 2013 terlihat banyak material guguran batuan. Hal ini mengubah morfologi kubah tersebut. ”Morfologi puncak dari Pos Babadan terlihat banyak material guguran batuan yang berasal dari sisa kubah lava 1948,” demikian bunyi laporan yang dirilis BPPTK, Kamis (27/6).

Untuk kegempaan, Merapi cenderung stabil. Pada minggu tersebut erapi tercatat adanya gempa guguran sebanyak 11 kali, dan tektonik 12 kali. Sementara gempa lain seperti multhiphase tidak tercatat.

Asap solfatara umumnya berwarna putih, tipis hingga tebal dominan putih tebal bertekanan lemah. Ketinggian asap solfatara maksimum 300 m condong ke Utara pada 21 Juni 2013 pukul 05.56 WIB terukur dari Pos Babadan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya