SOLOPOS.COM - Sepur Kluthuk Jaladara (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Sepur kluthuk Jaladara, pengiriman loko uap pendamping Jaladara masih terhambat lelang.

Solopos.com, SOLO–Pengiriman lokomotif kuno pendamping sepur kluthuk Jaladara dari Jakarta ke Solo hingga kini masih terhambat proses lelang. Meski, Pemkot menyediakan anggaran Rp750 juta belum juga ada jasa angkutan yang bersedia memindahkan lokomotif tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo, Yosca Herman Soedrajat mengatakan para peserta tender rata-rata mundur lantaran tidak mau menanggung risiko atas kerusakan lokomotif saat pengiriman. Mengingat kondisi lokomotif sudah berusia tua dan termasuk cagar budaya, sehingga potensi kerusakannya tinggi.

“Kami sudah membuka lelang pengiriman lokomotif. Tapi tidak ada peserta yang berani mengangkut lokomotif tua itu,” kata Herman sapaan akrabnya kepada wartawan, Minggu (13/3/2016).

Herman mengatakan sebenarnya Pemkot menyiapkan anggaran Rp750 juta untuk biaya pengiriman lokomotif. Ia mengklaim dana pengiriman itu tergolong besar untuk proyek sejenis. Pihaknya juga sudah menyodorkan dua alternatif pengiriman lokomotif. Yakni, menggunakan Kereta Api (KA) barang atau jasa ekspedisi melalui jalur darat. Namun tetap saja tidak ada biro atau rekanan yang berani. Pemkot kini tengah berkoordinasi intensif dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) guna merealisasikan pengiriman lokomotif tersebut.

“Mungkin kami akan memilih perusahaan ekspedisi yang sudah bekerja sama dengan PT KAI sebelumnya, untuk mengangkut lokomotif itu dari TMII ke Solo,” katanya.

Dengan demikian, Herman menambahkan lokomotif tersebut bisa segera diperbaiki dan dioperasionalkan. Sesuai rencana Pemkot memboyong lokomotif uap dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta untuk pendamping sepur kluthuk Jaladara. Lokomotif TMII akan dijadikan sebagai sepur wisata sama seperti sepur kluthuk Jaladara.

Menurutnya, kesuksesan Solo mengoperasionalkan sepur kluthuk Jaladara, menjadi alasan utama agar kereta dari TMII bisa beroperasi di Solo. “Sepur kluthuk ini tidak bisa dioperasikan di jalur kereta umum. Sedangkan di Indonesia yang memiliki jalur kereta khusus tengah kota hanya di Solo. Jadi nanti akan digunakan cadangan sepur Jaladara,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya