SOLOPOS.COM - Rihanna bersama sepupunya, Tavon (Instagram @badgirlriri)

Rihanna meminta warga Amerika Serikat berhenti melakukan kekerasan memakai senjata api.

Solopos.com, SOLO – Penyanyi top Amerika Serikat, Rihanna, meminta masyarakat berhenti melakukan kekerasan memakai senjata api. Permintaan itu disampaikan langsung olehnya setelah sepupunya tewas tertembak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pelantun Umbrella itu mengungkapkan kesedihan atas kematian sepupunya melalui laman Instagram pribadinya, @badgirlriri, Selasa (26/12/2017).”RIP sepupu. Tak menyangka, baru kemarin malam aku memelukmu. Masih tak menyangka jika itu hari terakhir aku merasakan hangat tubuhmu. Aku mencintaimu selamanya, #endgunviolence,” tulis Rihanna sebagai keterangan foto.

Rihanna bersama sepupunya, Tavon (Instagram @badgirlriri)

Rihanna bersama sepupunya, Tavon (Instagram @badgirlriri)

Rihanna menandai akun Instagram dengan nama pengguna @merka_85. Tapi, dia tidak menyebutkan dengan jelas nama sepupunya. Pada unggahan selanjutnya, Rabu (27/12/2017), dia memperlihatkan video singkat berisi kegiatan sepupunya yang dipanggil dengan nama Tavon. Dia masih tidak percaya dengan kematian Tavon yang begitu cepat.

“Waktu yang tepat untuk bangun. Bersyukurlah jika kau masih diberi kehidupan,” tulis Rihanna sebagai caption.

Unggahan itu mendapat banyak komentar berisi dukungan dan belasungkawa. Warganet agaknya tahu betul bagaimana kesedihan Rihanna atas kematian orang terdekatnya. Dilansir The Guardian, Kamis (28/12/2017), menurut kabar yang beredar, korban penembakan itu adalah seorang pria kulit hitam berusia 21 tahun yang bernama Tavon Kaiseen Allyene. Pihak kepolisian telah melaklukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Mereka meminta siapapun yang memiliki informasi terkait kejadian tersebut memberikan keterangan.

Sebagai informasi, penyalahgunaan senjata api di Amerika Serikat bukanlah hal yang baru. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Pasific Institute for Research and Evaluation, sekitar 33.000 orang terbunuh karena senjata api setiap tahunnya.

Kasus penembakan ini merupakan penyalahgunaan senjata yang menewaskan sekitar 57 persen orang berkulit hitam. Penelitian itu menyebut pria berkulit hitam di Amerika Serikat 10 kali lipat berisiko ditembak daripada yang berkulit putih.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya