SOLOPOS.COM - Ilustrasi demam berdarah. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, MADIUN — Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Madiun, Jawa Timur, pada tahun ini cukup tinggi. Dalam sepuluh bulan terakhir, dari Januari sampai Oktober 2022, kasus DBD mencapai 189.

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kota Madiun, Denik Wuryani, mengatakan sepanjang tahun ini, angka kasus DBD paling tinggi terjadi pada bulan April sampai Juni. Setiap bulannya ada sekitar 30 kasus DBD.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setelah itu, terjadi penurunan kasus. Seperti pada bulan Agustus hanya tercatat tujuh kasus. Kemudian pada September ada enam kasus. Sedangkan Oktober hingga pertengahan ini tercatat ada empat kasus DBD.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sebenarnya kasus DBD itu tidak bergantung musim. Musim kemarau pun ada temuan kasus DB. Tetapi biasanya kalau musim penghujan nyamuk berkembang biak lebih tinggi,” kata dia, Jumat (14/10/2022).

Baca Juga: Densus 88 Tangkap Guru SDN di Sampang yang Diduga Teroris

Kasus DBD di Kota Madiun sebagian besar menjangkiti anak-anak berusia 5 sampai 14 tahun. Setidaknya ada 17 kasus. Selain itu, ada dua anak balita yang juga terjangkit DBD.

Denik menyampaikan banyak tempat-tempat penampungan air saat musim penghujan yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Untuk itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk menggalakkan 3M plus.

“3 M DB berbeda dengan 3M Covid-19. Kalau DB kan, menguras, menutup, dan mengubur. Plusnya itu upaya pencegahan dari gigitan nyamuk. Bisa pakai lotion anti nyamuk, tambah penutup tempat tidur, dan lainnya,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya