SOLOPOS.COM - M Gibran Arrasyid, bocah yang hilang lima hari di Gunung Guntur, Garut, dievakuasi tim SAR. (Istimewa/detik.com)

Solopos.com, JAKARTA — M. Gibran Arrasyid, 13, pendaki yang hilang di Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat selama lima hari ditemukan dalam keadaan selamat.

Namun sepulang dari gunung yang dikenal angker tersebut, perilaku bocah yang kerap dipanggil Gibran tersebut berubah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia menjadi mudah marah.

“Emosional, tampak ada perubahan. Gibran sebelumnya belum pernah bicara keras ke orang tua. Belum pernah dia itu melotot ke orang tua. Dia belum pernah membentak orang tua. Kami pun sedang mengkaji itu apa kira-kira yang melatarbelakangi itu. Tapi sekarang sudah baik,” ujar Alam, ayah Gibran seperti dikutip dari Detik.com, Minggu (17/10/2021).

Baca Juga: Cerita Gibran 5 Hari Tersesat di Alam Gaib 

Seperti diketahui, M. Gibran Arrasyid, 13, hilang saat mendaki Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat beberapa pekan lalu.

Tancap Paku

Pihak kepolisian, tim SAR, relawan, dan warga setempat telah melakukan pencarian terhadap Gibran selama lima hari namun hasilnya nihil.

Gibran akhirnya ditemukan Ade Leji, 55, kuncen Gunung Guntur pada hari keenam.

Ade Leji mengaku ia menemukan Gibran di Curug Cikoneng, Gunung Guntur setelah dirinya menancapkan paku di tempat tersebut.

Ade kepada Detik.com mengaku mendapat petunjuk bahwa Gibran berada di sungai.

Tidak tahu sungai mana, Ade Leji lantas mencari ke Curug Citiis namun tidak membuahkan hasil.

Baca Juga: Bocah 14 Tahun Hilang 5 Hari di Gunung Guntur, Pulang-Pulang Bawa Cerita Mistis 

Esok harinya ia menuju Curug Cikoneng dan menancapkan paku bumi di batu.

“Dari petunjuk dan izin Allah, ada izin Allah, ada petunjuk saya terpaksa nge-pakuin itu di atas (batu). Langsung melihat, ketemu itu Gibran,” cerita Ade Leji.

Pada saat ditemukan, posisi Gibran sedang telungkup di bawah batu tempat Ade Leji menancapkan paku bumi.

Digendong Bergantian

Ade Leji langsung memberi makan dan menggendong Gibran dan meminta pertolongan kepada warga.

Anggota Sat Samapta Polres Garut juga langsung menuju ke arah Ade Leji.
Mengingat kondisi sudah ramai dan demi menjaga keselamatan Gibran, aksi gendong-gendongan antarpolisi pun terjadi.

“Kami bergantian, ada yang menggendong, clear area membuka jalan, dan ada yang memberi minum gantian per 100 atau 200 meter. Lalu sampai di ambulans kami menemani Gibran,” ujar Bripda Randi Apandi.

Gibran langsung dibawa ke Puskesmas Tarogong untuk mendapat perawatan.
Ia mengalami luka lecet di kaki.

“Ketika Gibran datang, kami hanya menemukan luka lecet saja di kaki sebelah kiri, di bagian telapak. Dan kami melakukan perawatan luka ringan saja. Yang (luka) lain-lainnya tidak ada,” ujar Reni, selaku perawat yang menangani Gibran.

Gibran dirawat di Puskesmas Tarogong hanya satu malam.

Esok harinya, Gibran sudah diperbolehkan pulang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya