SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo [SPFM]. Kota Solo diperkirakan mengalami deflasi, pada September 2011, dengan kisaran 0,1 hingga 0,2 persen. Sumber deflasi terutama berasal dari menurunnya harga sebagian besar komoditas volatile foods, diantaranya jeruk, telur ayam ras, bawang putih dan bawang merah. Penuruna harga tersebut terjadi karena pasokan yang cukup memadai dan permintaan yang sudah kembali normal pasca lebaran. Namun demikian, beberapa komoditas justru mengalami kenaikan harga, diantaranya nasi, angkutan dalam dan antar kota, emas, semen dan gula pasir. Diungkapkan Sekretaris Tim Pengarah TPID Doni P Juwono Selasa (20/9), kenaikan harga semen disebabkan meningkatnya permintaan pada semester II-2011 dan banyaknya proyek-proyek pemerintah.

Di sisi lain, truk-truk pengangkut semen menjalani libur panjang seiring cuti bersama lebaran. Kondisi ini berdampak terhambatnya pengiriman semen yang mengakibatkan kelangkaan semen. Namun demikian, kenaikan harga semen diperkirakan bersifat sementara dan akan kembali normal mulai minggu ketiga bulan ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lebih lanjut diungkapkan Donny, untuk menjaga stabilitas harga di Kota Solo, TPID merekomendasikan, distributor dapat menjual semen secara langsung kepada konsumen. Termasuk mengimbau masyarakat tidak melakukan aksi borong semen. Sementara itu, dari sisi pengamanan, TPID mengharapkan Polresta Surakarta melakukan Sidak ke gudang-gudang semen, baik di level distributor maupun retailer. Pemerintah Kabupaten,Kota juga perlu mengatur pemenuhan kebutuhan semen dalam suatu kontrak dengan distributor, sehingga tidak mengganggu stok dan kestabilan harga semen di pasar. [SPFM/dev]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya