SOLOPOS.COM - Ilustrasi siswa SMP (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Ilustrasi siswa SMP (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Ilustrasi siswa SMP (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, JOGJA—Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sepi siswa dimungkinkan beralih jalur menjadi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kebijakan ini dilakukan untuk membantu upaya pemerintah menggenjot pendidikan vokasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Staf Ahli Dekan 1 Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Muhammad Ali menuturkan, pemerintah tengah mengarahkan proporsi SMK lebih banyak daripada SMA.

“Idealnya memang pendidikan vokasi lebih banyak supaya siap kerja. Sebagai bagian dari program pembinaan SMK, dibentuk SMK baru atau SMP yang ditengarai kekurangan murid akan dialihkan ke SMK,” terangnya saat ditemui di kampus setempat, Senin (23/9/2013).

Selama ini, kebijakan tersebut mayoritas berada di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Jawa Tengah bagian Selatan. Sementara yang ada di DIY berada di pelosok Gunungkidul, Bantul dan Kulonprogo.

Rata-rata sekolah yang beralih tersebut berstatus sekolah negeri. Sedangkan sekolah swasta baru beralih ketika pihak yayasan memberikan izin.

“Pelaksanaan pendampingan selama lima bulan atau satu semester. Bisa diperpanjang asal pendanaan ditanggung sekolah atau pihak terkait,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya