SOLOPOS.COM - Pedagang asongan turun dari bus Karunia Mulya setelah menawarkan dagangannya kepada penumpang di dalam bus parkiran timur Terminal Tirtonadi Solo, Selasa (28/6/2022). (Solopos/Siti Nur Azizah)

Solopos.com, SOLO — Kondisi bus perintis Soloraya yang menempuh rute seperti Solo-Jatipuro dan Solo-Batu Jamus bisa dibilang hidup segan mati tak mau. Para sopir dan kernet bus tetap bertahan melakukan pekerjaan mereka meski sepi penumpang.

Sekali jalan, bus hanya mengangkut tak sampai 20 orang. Pendapatan harian kadang tak cukup untuk membeli bahan bakar, apalagi untuk bayar setoran ke juragan atau pemilik bus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Belum lagi medan yang ditempuh juga jauh dan berat. Jalan pedesaan yang dilewati tak semuanya mulus. Sejumlah sopir bus perintis Solo-Jatipuro dan Solo-Batu Jamus yang ditemui Solopos.com mengaku bertahan karena keadaan.

Bagi mereka tidak mudah untuk mencari pekerjaan lain selain menjadi sopir bus. Salah satu sopir bus perintis Soloraya, Damar Sasongko, Purnomo, 40, mengakui sepinya penumpang membuat sejumlah bus terpaksa tidak beroperasi.

“Sopir-sopirnya yang dulu mengemudi kini beralih menjadi pedagang atau kuli bangunan,” jelas Purnomo saat diwawancarai Solopos.com akhir pekan lalu.

Baca Juga: Bus Damar Sasongko, Mesin Tua 1991 Masih Ampuh Jelajahi Solo-Jatipuro

Kepala Urusan Lalu Lintas Terminal Tirtonadi Solo, Sunardi, menyebut bus pedesaan seperti Karunia Mulya dan Damar Sasongko kini seperti ‘hidup segan, mati pun tak mau’. Jumlah penumpangnya sepi sehingga jam berangkatnya sesuka sopirnya.

“Dulu ada ya waktu masih ramai-ramainya, sekarang sopir itu berangkat ya sepenginnya, mau nunggu agak lama ya enggak masalah, enggak ada saingannya. Dirata-rata mereka nunggu di sini setengah jam, satu jam,” ucapnya saat berbincang dengan Solopos.com di Terminal Tirtonadi, Selasa (28/6/2022).

Sunardi mengatakan kondisi bus perintis pedesaan itu sama seperti bus jurusan Solo-Jogja. Dari sekian banyaknya perusahaan otobus yang dulunya beroperasi, sebagian terpaksa gulung tikar karena minimnya penumpang.

Jam Keberangkatan

“Kalau melihat kondisinya sekarang ya hampir sama seperti bus Solo-Jogja, soal jam-jam berangkatnya ya bisa dibilang fleksibel, setiap satu jam sekali atau setengah jam sekali,” ungkapnya.

Baca Juga: Wah! Bus Perintis Solo-Batu Jamus Tarifnya Lebih Mahal Dari Solo-Jogja

Giyanto, 40, sopir bus perintis Soloraya lainnya, Karunia Mulya jurusan Solo-Batu Jamus, mengakui jam keberangkatan busnya tak teratur karena sepi penumpang. Jarak waktu keberangkatan antarbus lebih kurang setengah hingga satu jam.

Menurutnya, hal itu tergantung situasi jalan saat itu. “Mulai pagi sekitar jam 06.00 WIB sampai sini [Terminal tirtonadi], kalau jarake ya kadang satu jam, setengah jam, itu tergantung kondisi jalannya juga. Banyak tidake penumpang yang naik turun,” katanya saat diwawancarai Solopos.com, Selasa.

Sopir Bus Damar Sasongko, Suratno, 34, juga mengatakan bus berangkat dari garasi di Sukoharjo sejak pukul 04.00 WIB dan sampai di Terminal Tirtonadi Solo pukul 06.00 WIB. Jam operasionalnya pun sama dari pukul 06.00 WIB hingga 16.00 WIB.

Baca Juga: Legend! Bus Perintis Solo-Karanganyar Dan Solo-Sukoharjo Masih Eksis Lo

Suratno mengatakan jarak tempuh Bus Damar Sasongko memakan waktu dua jam sehingga jarak antara bus satu dengan bus lain juga tidak pasti. Menurutnya, paling cepat setengah jam antara bus yang berangkat dan datang. Hal itu juga dipengaruhi banyaknya penumpang yang naik turun di titik tertentu sepanjang jalan Jatipuro hingga Solo.

“Kondisi sekarang sepi, penumpang enggak lebih dari 10 orang, istilahnya enggak ada yang naik turun. Nek macet itu ya jarang, paling ya itu tadi, ada yang mau naik, turun, tiap nurunin penumpang satu-satu,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya