SOLOPOS.COM - Pasar Percontohan Sentolo.(JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Sekalipun sepi, para pedagang yang berjualan di pasar baru Sentolo mengaku merasa nyaman dan betah di lokasi tersebut. Kios baru yang bersih dan luas menjadi alasan utama. Bahkan, penurunan omzet di awal pun bukan masalah besar.

Slamet, 65, pedagang kelontong di kios pasar baru Sentolo, menuturkan selama sebulan berjualan di tempat yang baru belum terlihat perubahan. “Masih sepi karena kebanyakan pedagang berjualan di pasar lama,” jelasnya kepada Harian Jogja, Senin (28/10/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendati demikian, ia merasa hal itu bukanlah suatu masalah. Terlebih para pedagang di pasar baru Sentolo masih diizinkan berjualan di pasar yang lama. “Jadi, buka di dua tempat, yang satu di sini dan satunya di pasar lama,” tukas dia.

Ekspedisi Mudik 2024

 

Ia memperkirakan omzet di pasar baru Sentolo 50% lebih sedikit ketimbang pasar yang lama. Namun, ia tidak mempersoalkan hal itu mengingat baru satu bulan mengoperasikan kiosnya di pasar yang baru.

Thomas Widiantoro, salah satu pedagang kelontong di pasar baru Sentolo, menguraikan, keberadaan pasar yang baru lebih luas dan bersih ketimbang pasar lama. “Sepi tidak masalah, namanya juga masa transisi,” ujar dia.

Ia tidak menampik pasar lama lebih ramai, akan tetapi jika nanti semua pedagang sudah direlokasi ke pasar baru, aktivitas ekonomi akan normal seperti semula.

Salah satu pengurus Paguyuban Pedagang Pasar Sentolo yang enggan disebutkan namanya, membenarkan kondisi pasar baru masih sepi. Tetapi, ia optimistis akan ramai setelah sebagian besar pedagang direlokasi. Targetnya, sampai dengan pertengahan Desember 2013 terdapat 42 kios baru yang terdiri dari kuliner, kelontong, bumbu, dan sebagainya. “Saat ini baru 27 kios yang dibuka,” sebutnya.

Dari segi luas, pasar baru Sentolo lebih nyaman dan dimungkinkan berkembang, yakni sekitar 19.000 meter persegi. Sementara, pasar yang lama hanya 5.000 meter persegi dan dimanfaatkan oleh 700 pedagang.

Terkait, penurunan omzet, ia mengatakan, kesepakatan yang telah dibicarakan dengan pemkab menjadi proses yang baik. Para pedagang yang sudah memiliki kios di pasar baru diizinkan berjualan di pasar yang lama saat pasaran Pahing dan Wage sampai dengan pertengahan Desember 2013. “Setelah melewati waktu tersebut, para pedagang akan menutup kios lama dan mulai mengoperasikan kios di pasar baru sepenuhnya,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya