SOLOPOS.COM - Salah satu rumah di Dukuh Bakalan, Desa Jrahi. (Murianews/Umar Hanafi)

Solopos.com, PATI — Fenomena unik terjadi di Dusun Bakalan, Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Kabarnya, dusun tersebut hanya memiliki dua rumah saja.

Beberapa masyarakat desa sekitar menganggap hanya sedikit orang yang mendiami dusun itu. Salah satu tokoh masyarakat Desa Jrahi, Sucipto mengatakan pada 1982 sempat ada lima rumah yang berada di Dusun Bakalan. Namun jumlahnya terus mengalami penurunan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

”Hal ini bisa jadi karena ada kaitannya dengan namanya Bakalan. Dalam Bahasa Indonesia berarti bakal, calon atau cikap bakal,” kata lelaki yang akrab disapa Pak Cipto sebagaimana dikabarkan Murianews.com, Kamis (18/8/2022).

Saat memasuki wilayah itu, tidak ada plang atau penanda keberadaan dusun. Sekilas memang hanya ada dua bangunan rumah di dusun yang berada antara Dusun Mberu (Desa Jrahi) dan Dusun Kedungsewu (Desa Giling).

Kedua rumah itu dipisahkan dengan lahan sepanjang 50 meter. Salah satu penghuni rumah mengatakan ia tinggal di dusun ini pada 2013 setelah dipersunting pria setempat.

Saat itu, di sana ada empat rumah. Namun, lantaran beberapa orang meninggal, kini tinggal dua rumah saja. ”Saya ke sini tahun 2013, saat itu ada empat rumah. Sekarang ada dua rumah yang dihuni empat kepala keluarga. Total ada delapan orang. Yakni di sini ada lima orang dan di sebelah ada tiga orang,” ujar salah satu warga setempat yang tidak mau disebutkan namanya ini.

Sejarah Dusun Bakalan Pati

Ketika ditanya terkait sejarah dusun ini, ia mengaku tidak mengetahui mendalam. Ia pun menyarankan bertanya ke mantan perangkat desa bernama Jupri. Jarak rumah Jupri dengan warga tersebut sekitar 300 meter.

Jupri menceritakan, awalnya Dusun Bakalan mamang hanya dihuni segelintir orang saja. Namun ketika ia menjabat sebagai Sekretaris Desa, wilayah Dusun Bakalan diperluas.

”Pada 1992 ada pemekaran RW dan RT. Guna memudahkan administrasi dan memasukkan beberapa wilayah yang belum terdaftar,” tuturnya.

”Saat itu saya mengusulkan Dusun Bakalan diperluas wilayahnya. Sebagian wilayah Dusun Mberu di masukkan ke wilayah administrasi Bakalan untuk dijadikan satu RT,” tambahnya.

”Setelah itu, Dusun Bakalan menjadi RT 05 RW 01 sedangkan Mberu RT 04 RW 01. Jadi Mulai perempatan sampai makam masuk Dusun Bakalan,” tandas dia.

Meskipun luasan Dusun Bakalan mengalami perubahan, namun masih banyak warga di desa itu yang belum mengetahui. Saat ini, Dusun Bakalan dihuni sekitar 23 kepala keluarga (KK). Sedangkan Dusun Mberu dihuni sekitar 22 KK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya